01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Diskominfo Luwu Timur dan BPS Duduk Bersama Perkuat Tata Kelola Data

2 min read
FGD ini dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama terkait Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang statistik di Luwu Timur, Malili. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Malili – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, bersama Badan Pusat Statisik (BPS) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tata kelola data sektoral.

Hal itu ditandai dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) tentang statistik di kantor Bapelitbangda Luwu Timur, Malili, Kamis (26/6/2025).

FGD ini dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama terkait Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2025.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

FGD ini merupakan kolaborasi strategis antara BPS dan Diskominfo-SP selaku Wali Data bersama Bapelitbangda dalam kerangka program Satu Data Indonesia.

“Kita akan bersama-sama membahas bagaimana memperkuat sinergi dan kolaborasi antar OPD dalam pengumpulan, pengelolaan, analisis, dan diseminasi data statistik sektoral,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Luwu Timur, Safaat DP dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Safaat menekankan pentingnya menyatukan visi seluruh OPD dalam mengelola data, serta menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang seragam guna menjamin kualitas informasi yang dihasilkan.

“Kita semua, OPD-OPD ini, adalah bagian dari mata rantai yang saling terhubung. Data dari satu OPD akan menjadi input bagi OPD lain, dan begitu seterusnya, membentuk ekosistem data yang saling melengkapi,” jelasnya.

FGD ini juga menjadi wadah untuk mengidentifikasi tantangan di lapangan dan menyusun solusi inovatif serta kolaboratif, sejalan dengan prinsip efisiensi dan integrasi data pemerintah.

Sementara itu, Kepala BPS Luwu Timur, Muh Husri Hatta, dalam sambutannya menyoroti pentingnya penyelarasan konsep dan definisi data antarinstansi.

“Perbedaan konsep dan struktur data bisa menimbulkan ketidaksesuaian dalam analisis. Karena itu, penyeragaman konsep menjadi penting agar tidak terjadi perbedaan data antara BPS dan OPD,” tegas Husri Hatta.

Ia menjelaskan bahwa pembinaan statistik tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan lintas sektor secara kolaboratif.

Salah satu bentuk konkret kolaborasi itu adalah pengembangan dashboard data sektoral bernama “Pande Lutik”, hasil kerja sama BPS dengan Diskominfo-SP Lutim.

Husri juga menyampaikan bahwa saat ini BPS Luwu Timur tengah mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA) untuk mendukung penguatan peran dalam pembinaan statistik sektoral.

“Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bersama ini bisa berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi tata kelola data di Kabupaten Luwu Timur,” tandasnya.

Sebagai informasi, FGD ini menghadirkan narasumber dari tim BPS yang memaparkan materi terkait statistik sektoral, dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. (Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.