23/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Mentan Amran Sulaiman Berkurban 62 Ekor Sapi

3 min read
Hewan kurban tersebut disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pemotongan hewan kurban milik Mentan Amran Sulaiman di Kota Makassar, Jumat (6/6/2025). (Foto: Majesty.co.id/Arya)

Majesty.co.id, Makassar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan keteladanan dalam momen Iduladha 1446 Hijriah dengan membagikan 62 ekor hewan kurban ke berbagai daerah di Indonesia.

Hewan kurban tersebut disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.

“Sebanyak 62 ekor, kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita, fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” ungkap Mentan Amran di lokasi pemotongan kurban di sekitar AAS Building, Makassar, Jumat (6/6/2025) pagi.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Bagi Mentan Amran, berbagi di momen Iduladha bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk empati yang lahir dari pengalaman hidupnya sendiri.

“Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” lanjutnya.

Jangan Mainkan data Pertanian


Selain menyalurkan kurban, Mentan Amran juga menegaskan komitmennya untuk melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.

Ia mengungkapkan adanya indikasi manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu, yang kini sedang diproses oleh Satgas Pangan.

“Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen. Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” jelas Amran.

Menurutnya, meskipun oknum tersebut telah meminta maaf, proses hukum tetap akan berjalan.

“Mereka meminta maaf ke Satgas Pangan, tapi saya katakan tidak! Pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dibiarkan,” kata Amran.

Menurut Amran, seandainya stok beras dalam negeri kurang, maka pemerintah melakukan impor dari luar negeri. Jika pemerintah memboyong beras dari luar, hal itu bakal merugikan petani.

“Mereka bisa tidak semangat berproduksi. Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mentan Amran menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberikan dukungan bagi sektor pertanian, termasuk melalui kebijakan pupuk dan harga jual hasil tani yang menguntungkan petani.

“Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani. Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tutup Amran.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.