Rektor Pastikan UTBK Unhas 2025 Bebas Calo, Sekolah Curang Bakal Disanksi
2 min read
Konferensi pers pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) oleh Rektor Unhas Jamaluddin Jompa di Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, Tamalanrea, Makassar, Rabu (22/4/2025). (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Jamaluddin Jompa, menegaskan bahwa pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun ini dilaksanakan secara transparan, adil, dan jujur.
Pendaftar UTBK-SNBT Unhas 2025 berjumlah 21.813 peserta. Mereka mengikuti tes tahap pertama mulai hari ini sampai 30 April 2025. Tahap kedua digelar 2-3 Mei.
“Bahwa proses dan sistem penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan transparan, fair, jujur dan adil,” ujar Jamaluddin Jompa dalam konferensi pers UTBK di Ruang Molar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, Tamalanrea, Makassar, Rabu (23/4/2025).
Lokasi tes UTBK-SNBT Unhas digelar di Kampus Tamalanrea dengan menggunakan 38 ruangan dan Kampus Teknik di Kabupaten Gowa memakai 8 ruangan.
Rektor Unhas merespons maraknya oknum masyarakat yang mengaku dapat meloloskan calon mahasiswa ke perguruan tinggi melalui jalur tidak resmi.
“Tidak ada istilah calo atau bisa masuk Unhas membayar secara ilegal dan jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban,” tegasnya.
Jamaluddin juga menyampaikan bahwa pihak universitas akan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang mencoba masuk melalui praktik percaloan.
“Jadi jangan sampai ada yang tergoda untuk masuk dengan cara-cara yang tidak legal dan itu akan mendapat tindakan dari kami secara tegas,” tambahnya.
Ia pun menegaskan bahwa tidak ada jalur ‘samping’ untuk masuk ke Unhas. Semua proses seleksi dilakukan sesuai prosedur resmi.
“Tidak ada istilah masuk lewat samping, walaupun setiap tahun ada saja laporan yang masuk ke saya, katanya bisa diurus pak, saya bilang nggak mungkin bisa diurus,” lanjutnya.
Sekolah Juga Akan Disanksi Jika Terlibat Curang
Tak hanya calon mahasiswa, sekolah asal juga bisa terkena sanksi apabila terbukti terlibat dalam praktik kecurangan. Prof. Jamaluddin menegaskan bahwa Unhas tidak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada pihak sekolah.
“Jika ada mahasiswa yang masuk secara curang itu kita tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan,” ujarnya.
Ia bahkan mencontohkan kasus di mana kelulusan seorang peserta dibatalkan karena data yang dilaporkan berbeda dengan data asli.
“Bahkan ada yang pernah sudah lulus SNBP tapi di rapor yang dia laporkan beda dengan aslinya. Bukan hanya mahasiswa itu dibatalkan kelulusannya tapi sekolah juga kita sanksi sekian tahun tidak bisa ikut SNBP, di-banned,” tandas Jamaluddin.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok
