Sikap Tegas Appi atasi Kemacetan Makassar Harus Ditiru Jajarannya
3 min read
Tangkapan layar. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi menegur langsung pengendara jalan yang melawan arus atau contra flow di Jalan Doktor Leimena, Makassar. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Aksi spontan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang turun langsung mengatur arus lalu lintas di Jalan Dr. Leimena, menjadi sorotan publik dan viral di media sosial pada Sabtu (12/4/2025).
Tanpa kehadiran awak media maupun protokol pemerintah, Appi terlihat menegur pengendara yang melawan arus demi mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan penghubung antara Perintis Kemerdekaan dan Antang Raya itu.
Langkah tersebut langsung menuai pujian dari berbagai kalangan. Netizen ramai-ramai mengacungkan jempol atas tindakan tegas sang wali kota.
Momen itu dinilai mencerminkan keberanian sekaligus kepedulian seorang pemimpin terhadap keresahan warganya, terutama terkait masalah lalu lintas yang semakin kompleks di Makassar.
Direktur Politik Profetik Institute, Muh Asratillah, menilai aksi tersebut sejalan dengan visi kepemimpinan Appi dan wakilnya, Fatmawati Rusdi Aliyah, untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang lebih tertata dan nyaman.
“Ini langkah awal gebrakan dilakukan Pak Wali Kota untuk persoalan kemacetan. Banyak masyarakat dan warganet di medsos mendukung respon positif soal langkah Pak Wali turun langsung urai kemacetan, menegur pengendara melawan arus di Jalan Leimena,” jelas Asratillah, Minggu (13/4/2025).
Menurut Peneliti Penta Helix Indonesia itu, sikap Appi menunjukkan ketegasan dan menjadi bentuk keseriusan Pemkot dalam menghadapi masalah akut yang selama ini mengganggu aktivitas warga.
“Apa yang dilakukan oleh Pak Appi dengan turun ke jalan menegur langsung pelanggar lalu lintas, bisa dilihat sebagai simbol bahwa pemerintahan kota saat ini punya keseriusan dalam mengurai kemacetan,” lanjutnya.
Namun, Asratillah menegaskan bahwa simbol kuat ini harus diikuti langkah konkret dari organisasi perangkat daerah (OPD), khususnya Dinas Perhubungan Makassar.
“Hal simbolik yang dilakukan oleh Pak Appi ini mesti ditindaklanjuti oleh OPD terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Makassar,” tambahnya.
Asratillah pun menyarankan agar Pemkot Makassar segera merumuskan strategi jangka panjang dalam bentuk master plan penguraian kemacetan.
Menurutnya, akar masalah kemacetan harus dipetakan secara menyeluruh, mencakup aspek kebijakan, demografi, infrastruktur, hingga perilaku berlalu lintas.
“Intinya, Pemkot Makassar mesti memiliki master plan penguraian kemacetan di Kota Makassar. Nanti dari master plan ini diturunkan kebutuhan tata kelola, infrastruktur hingga budgeting,” tegasnya.
Ia juga menilai, Appi berhasil secara signifikan mengatasi titik-titik kemacetan di kota ini, maka hal itu dapat menjadi warisan positif (legacy) dalam kepemimpinannya.
“Munafri selaku pemimpin Kota Makassar, sudah saatnya membuat gebrakan baru. Mesti menampakkan strong leadership untuk mencari jalan keluar dari problem kota yang kronik, seperti macet, sampah, dan banjir,” ujar Asratillah.
Lebih lanjut, kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci. Pemerintah Kota Makassar disarankan menjalin kerja sama dengan akademisi, LSM, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi bersama.
Pasca kejadian tersebut, Dinas Perhubungan Kota Makassar telah menerjunkan petugas untuk berjaga di lokasi.
Hasil pantauan pada Minggu (13/4/2025) pagi menunjukkan arus lalu lintas di Jalan Leimena mulai lancar dan lebih tertib. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok