02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Bupati Ibas Belajar Banyak dari Ritual Adat Mattompang Arajang di HJB

3 min read
Bupati Ibas hadir bersama sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82?

Bupati Kabupaten Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas menghadiri ritual adat Mattompang Arajang pada peringatan HUT ke-695 Kabupaten Bone. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Bone – Dalam suasana khidmat yang sarat nilai budaya, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas menghadiri ritual adat Mattompang Arajang atau Pembersihan Benda Pusaka dalam rangka Hari Jadi Bone (HJB) ke-695 tahun.

Acara ini digelar di Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, Kamis (10/4/2025).

Bupati Ibas hadir bersama sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, termasuk Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Masdin, Plt. Kadis Kominfo-SP Muhammad Safaat DP, Plt. Kadis PMPTSP Abdul Wahid Sangka, Plt. Direktur RSUD I Lagaligo dr. Irfan, dan Sekretaris Dinas PMD Umar Hasan Dalle.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Dengan mengusung tema “Mappasitemmu Ininnawa Bone Ri Madecenge”, acara ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman beserta Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina, Bupati dan Wakil Bupati Bone, Ketua TP PKK Bone, anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, unsur Forkopimda Bone, serta tamu undangan dari berbagai daerah.

Mattompang Arajang merupakan ritual adat penuh makna spiritual dan historis.

Dalam prosesi ini, benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone disucikan melalui serangkaian upacara adat, seperti pengambilan air dari sumur keramat, pembacaan doa oleh para bissu, serta pencucian pusaka oleh pandai besi kerajaan yang diiringi tarian dan musik tradisional.

Dalam kesempatan itu, Bupati Luwu Timur Ibas menyampaikan apresiasi atas pelestarian budaya yang terus dijaga masyarakat Bone.

“Ritual Mattompang Arajang ini bukan hanya sekadar tradisi, tapi menjadi nafas dari identitas dan jati diri masyarakat Bone yang masih dijaga dengan penuh kebanggaan.

Bagi kami di Luwu Timur, ini menjadi pembelajaran penting tentang bagaimana budaya bisa menjadi perekat sosial dan inspirasi kepemimpinan berbasis nilai-nilai lokal,” ujar Ibas.

Ia juga menekankan bahwa semangat pelestarian budaya seperti ini sangat relevan di tengah tantangan zaman modern.

“Bone telah menunjukkan bahwa kemajuan dan tradisi tidak harus saling meniadakan. Justru, ketika tradisi dijaga, maka arah pembangunan akan memiliki pijakan moral dan sejarah yang kuat,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan menegaskan pentingnya kolaborasi antar kepala daerah di Sulsel, yang kian solid berkat kegiatan retreat bersama yang mempererat hubungan emosional antarpemimpin.

“Kita semua adalah orang-orang yang Lao Sappa Deceng Lisu Mappideceng — pergi untuk mencari kebaikan dan pulang untuk memperbaiki. Inilah filosofi yang harus terus kita hidupkan dalam setiap langkah pembangunan,” kata Andi Sudirman. (Hzn/Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.