06/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Polisi Didesak Usut Tewasnya Pekerja di Smelter BMS, Diduga Ada Kelalaian

2 min read
Menurut Juan, kasus kecelekaan kerja ini bisa bisa menjerat tersangka tindak pidana
Ilustrasi. Aktivitas kerja di area smelter PT Bumi Mineral Sulawesi di Bua, Kabupaten Luwu. (Foto: Instagram/bms_helmkuning)

Majesty.co.id, Makassar – Insiden kecelakaan kerja yang menewaskan seorang pekerja di smelter PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), Kabupaten Luwu, Sulsel, pada Selasa, 11 Maret 2025, memicu kecaman dari berbagai pihak.

Salah satunya datang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Palopo menilai perusahaan lalai dalam menjaga keselamatan pekerja.

Kecelakaan tragis yang terjadi di pabrik tersebut dinilai sebagai bentuk kurangnya perhatian terhadap standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Ketua GMNI Palopo, Juan, mengatakan pekerja yang tewas saat melakukan aktivitas rutin seharusnya dapat diselamatkan jika sistem pengawasan dan prosedur keselamatan diterapkan dengan baik.

“Kami sangat kecewa. Sebagai organisasi mahasiswa yang peduli terhadap isu sosial, kami tidak akan tinggal diam. Kecelakaan ini harus menjadi pembelajaran bagi seluruh sektor industri di Tana Luwu, bahwa keselamatan pekerja bukanlah hal yang bisa diabaikan,” ujar Juan dalam keterangan tertulis.

Juan juga meminta aparat penegak hukum (APH) Kabupaten Luwu untuk turun tangan dan melakukan penyelidikan secara transparan atas kecelakaan kerja tersebut.

Menurut Juan, kasus kecelekaan kerja ini bisa bisa menjerat tersangka tindak pidana karena telah menghilangkan nyawa seseorang.

Apalagi jika tewasnya pekerja tersebut akibat kelalaian sistem K3 PT BMS.

“Karena ini menyangkut hilangnya nyawa seseorang, maka kami minta pemerintah dan APH Kabupaten Luwu untuk turun langsung melakukan penyelidikan yang transparan. Jangan biarkan insiden seperti ini berlalu tanpa ada efek jera,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban kecelakaan kerja di BMS adalah pria bernama M Iksan. Ia adalah warga Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Palopo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, M Iksan terjepit besi saat bekerja. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat tertolong.

HRD PT BMS, Fahrul, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut insiden terjadi pada Selasa pagi.

“Iye, insiden terjadi tadi pagi. Korban meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ujar Fahrul dalam keterangan tertulis.

Fahrul menegaskan bahwa perusahaan akan memastikan hak-hak korban dipenuhi.

“Pihak HRD dan perusahaan memaksimalkan hak-hak karyawan yang harus diterima,” tegasnya.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.