UIN Alauddin Bebaskan Dosen Terduga Mesum Mengajar, Hanya Pindah Fakultas
3 min read
Aerial foto. Gedung rektorat UIN Alauddin di Samata, Gowa. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Majesty.co.id, Gowa – Univesitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar masih membebaskan dosen diduga mesum untuk mengajar setelah melecehkan mahasiswa. Kasus ini mencuat saat kampus tersebut digemparkan pabrik uang palsu.
Dosen mesum di UIN Alauddin terungkap pasca mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora speakup. Korban dilecehkan dengan modus menyetor hafalan hadis.
Dosen berinisial IA diduga melecehkan korban bernama Agni (samaran) sebanyak dua kali. Pertama, 9 Oktober dan terakhir di Fakultas Adab dan Humaniora pada 30 Oktober 2024 menurut laporan media mahasiswa.
Bukannya disanksi akibat perbuatannya, dosen tersebut dibiarkan UIN Alauddin tetap bertemu mahasiswa. Dosen mesum dinonaktifkan mengajar di Fakultas Adab, namun mengajar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Lokasinya bersampingan gedung.
Dekan Fakultas Dakwah Rasyid Masri mengamini hal itu. Rasyid menerangkan, dosen diduga pernah melakukan pelecehan seksual di Fakultas Adab kini mengajar di fakultasnya.
“Iya, belum pernah menghadap sejak kasus di Fakultas Adab sebelum pindah, cuma jumpa di jalan bahwa saya dosen baru pindah,’ pak,” kata Rasyid dalam pesan WhatsApp kepada Majesty, Minggu (5/1/2025).
Dibiarkan karena Klaim Tidak Terbukti
Agni masih trauma atas DUA tindakan pelecegan seksual dosen IA. Korban justru diminta tutup mulut oleh dosen tempatnya mengadu di Fakultas Adab.
Alasannya, tak ada CCTV yang merekam perbuatan amoral pengajar hafalan hadis tersebut. Dosen diduga mesum pun masih bebas keluar-masuk kelas.
Setali tiga uang dengan rekannya di Fakultas Adab, Rasyid Masri mengatakan hal yang sama. Dia menyebut pelecehan dosen IA hanya dugaan.
“Info belum ada faktanya dan tak ada saksinya. Sehingga belum ada pengawasan khusus,” kata Rasyid.
Jika dikemudian hari, dosen IA terbukti melakukan tindakan kekerasan seksual, maka yang bersangkutan akan disodorkan ke pimpinan fakultas.
Sebelumnya, Rektor UIN Alauddin Hamdan Juhannis meminta satuan pengamanan kampus untuk meningkatkan keamanan buntut terkuaknya pabrik uang palsu hingga pelecehan seksual.
Hamdan dalam arahannya kepada Satpam di kampus 2 UIN Alauddin, Jumat (3/1/2025) mengakui sering terjadi pelecehan karena lemahnya pengawasan. Khususnya pada jam malam setelah jam kerja.
“Kalau ada dosen, pegawai atau mahasiswa yang melakukan aktivitas setelah jam kerja perhatikan dengan baik siapa tahu ada prilaku mencurigakan di kampus. Sering terjadi pelecehan atau aktivitas yang merusak kampus karena controling tidak bekerja dengan baik,” kata Hamdan dikutip dari laman resmi UIN Alauddin.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok