Pengakuan Tersangka Uang Palsu Dapat Janji Menggiurkan dari Pejabat UIN Alauddin
2 min read
Kolase foto. Kampus UIN Alauddin di Samata, Gowa dan uang palsu yang disita dari perpustakaan kampus tersebut. (Foto: Istimewa/Youtube)
Majesty.co.id, Makassar – Salah satu tersangka kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, Syahruna, mengaku tergiur ikut dalam kejahatan tersebut karena diimingi hadiah.
Iming-iming itu disampaikan oleh Andi Ibrahim yang menjabat Kepala Perpustakaan UIN Alauddin dan juga tersangka utama kasus uang palsu.
Syahruna mengaku dijanjikan hadiah berupa tanah dan sejumlah insentif lainnya oleh Andi Ibrahim.
“Kami dijanjikan [oleh Andi Ibrahim], katanya nanti dikasih 1 banding 10. Dijanjikan rumah dan tanah,” ujar Syahruna dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kanal YouTube TV One, Rabu (1/1/2025).
Lebih lanjut, Syahruna mengungkap bahwa setiap kali berhasil mencetak uang palsu senilai Rp100 juta, Andi Ibrahim berjanji akan memberikan uang asli sebesar Rp10 juta.
“Pak Andi Ibrahim bilang, setiap saya produksi 100 juta dengan bahan dan peralatan dari saya, akan dikasih 10 juta,” tambahnya.
Selain itu, Syahruna mengaku bahwa menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), ia pernah mendapat pesanan mencetak uang palsu dalam jumlah besar hingga miliaran rupiah.
Namun, ia mengaku tidak terlalu serius menanggapi permintaan tersebut karena kualitas uang palsu yang diproduksinya belum sempurna.
“Cuma ini kan baru-baru ada pesanan katanya miliaran untuk Pilkada. Saya enggak begitu serius menanggapi karena hasilnya belum sempurna,” jelasnya.
Menurut Syahruna, permintaan terkait Pilkada tersebut datang dari Andi Ibrahim pada September 2024.
Namun hal itu tidak terwujud karena polisi lebih dulu membongkar pabrik uang palsu di UIN Alauddin.
Diberitakan sebelumnya, pabrik uang palsu di perpustakaan UIN Alauddin menjerat 18 orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah politisi Annar Salahuddin Sampetoding.
Rektor UIN Alauddin Hamdan Juhannis pada konferensi pers di kantor Polres Gowa mengaku marah dan telah memberhentikan Andi Ibrahim dari jabatan kepala perpustakaan.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok