Makassar Siap Hadapi Cuaca Ekstrem, Danny Pomanto Perkuat Mitigasi dan Infrastruktur
3 min read
Danny Pomanto pada rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno dan BMKG serta BNPB terkait mitigasi bencana di kantor gubernur Sulsel, Kota Makassar, Kamis (2/1/2025). (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi setelah menghadiri rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
Rapat ini digelar di kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Makassar pada Kamis (2/1/2025). Forum ini membahas kesiapan negara menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Sulsel.
Usai pertemuan tersebut, Danny langsung menginstruksikan jajaran pemerintah kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama menghadapi potensi curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi.
Instruksi ini didasarkan pada peringatan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG).
“Imbauan ini datang langsung dari Menko PMK dan BMKG. Kami harus bersiap. Pemkot Makassar telah melakukan langkah antisipasi sejak sebelumnya, seperti pengerukan drainase oleh Dinas PU dan pembukaan layanan aduan masyarakat,” ujar Danny.
Ia juga mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar untuk memperkuat strategi mitigasi bencana, termasuk sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah evakuasi mandiri.
Untuk solusi jangka panjang, Danny menyoroti pentingnya perbaikan sistem drainase kota.
“Otorisasi drainase menjadi prioritas utama. Perbaikan drainase yang baik adalah kunci mengurangi risiko banjir di masa depan,” jelasnya.
Prediksi BMKG: Cuaca Ekstrem hingga Juni
Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa puncak musim hujan di Sulsel berlangsung mulai Desember hingga Juni, dengan wilayah terdampak bergantian. Di awal Januari, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Makassar, Maros, dan Soppeng pada 2–7 Januari 2025.
“Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG karena perubahan cuaca dapat terjadi sangat cepat,” ungkap Dwikorita.
Menko PMK, Pratikno, menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam menghadapi dampak bencana hidrometeorologi.
Ia meminta kesiapan infrastruktur, aparat, dan logistik untuk meminimalkan dampak bencana.
“Kita harus bersiap tidak hanya menghadapi curah hujan tinggi, tetapi juga implikasinya seperti tanah longsor, banjir, dan ombak besar. Semua pihak, dari Forkopimda hingga masyarakat, harus saling mendukung,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah antisipasi ini, pemerintah berharap dampak bencana dapat diminimalkan, memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Makassar tetap terjaga. (Ril)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok