02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Annar Sampetoding Otaki Uang Palsu UIN Alauddin hingga Beli Mesin Cetak

2 min read
Mesin uang palsu yang dibeli Annar, dioperasikan oleh Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim
Tersangka utama uang palsu jaringan UIN Alauddin, Annar Salahuddin Sampetoding. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar – Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap peran Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) sebagai tersangka utama kasus uang palsu sindikat UIN Alauddin.

Direktur Kriminal Khusus Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Dedi Supriyadi mengatakan, peran Annar Salahuddin Sampetoding adalah pemberi modal untuk membeli mesin pencetak uang palsu di UIN Alauddin hingga keperluan lainnya.

“Bahwasanya otak pelakunya adalah inisial ASS di mana perannya yang bersangkutan adalah yang pertama pemberi, kemudian ikut modalin, kemudian membeli mesin,” ujarnya Dedi Supriyadi konferensi rilis pers akhir tahun Polda Sulsel di Kota Makassar, Senin (30/12/2024).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id


Annar Sampetoding membeli mesin cetak uang palsu yang dioperasikan oleh tersangka Andi Ibrahim di Perpustaakan Kampus 2 UIN Alauddin di Samata, Kabupaten Gowa.

Menurut polisi, mesin pencetak uang palsu tersebut dipesan Annar Sampetoding dari China dan didistribusi ke Kota Surabaya hingga menghuni kampus 2 UIN Alauddin.

Dedi menampik Annar Sampetoding mendapat perlakuan khusus dibanding 17 tersangka lain. Ia menyebut, Annar tetap bertatus tahanan meski saat ini mendapat perawatan di rumah sakit.

“Bukan dibedakan penahanannya, itu karena sakit, sakitnya juga kita ada dokter polisi. Ada dokter umum yang menyatakan sakit dan harus diantarkan ke rumah sakit,” katanya.

Menurut Dedi, dari hasil penyidikan, pihaknya sudah mengetahui peran semua tersangka uang palsu jaringan UIN Alauddin.

Annar Sampetoding sendiri dijerat pasal dalam Undang-undang nomor tahun 2011 tentang Mata Uang. Selain memfasilitasi dan merencanakan pembuatan uang palsu, beberapa tersangka juga diringkus di rumah Annar.



Dedi menandaskan bahwa pihaknya akan tetap mengejar para DPO yang terlibat dalam pembuatan dan peredaran uang palsu jaringan UIN Alauddin.

“Kalau dari rangkaian sudah cukup tadi, kemudian kalaupun masih ada yang DPO kita tetap kejar,” pungkasnya.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.