Jubir Danny-Azhar sebut Fitnah Bagi-Bagi Sembako di Bone karena Survei Melejit
2 min read
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Danny Pomanto-Azhar Arsyad. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto-Azhar Arsyad merasa difitnah atas dugaan bagi-bagi sembako di Kabupaten Bone menjelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024.
Paslon Danny-Azhar merasa difitnah setelah beredarnya rekaman suara yang menyebut adanya paket sembako yang ditudinh milik pasangan 01 Calon Gubernur dan 02 Calon Bupati Bone.
Merespons hal ini, tim Danny-Azhar tidak tinggal diam. Juru Bicara Danny-Azhar Asri Tadda menegaskan, rekaman video dan audio yang beredar merupakan fitnah keji yang sangat merugikan pihaknya.
“Ini fitnah yang sangat keji di pilkada saat ini. Pasangan Danny-Azhar justru berkomitmen tinggi mewujudkan pilkada berintegritas, tanpa politik uang dan bagi-bagi sembako. Itu yang selalu kami kampanyekan di masyarakat selama ini,” tegas Asri dalam keterangan tertulis di Makassar, Kamis (21/11/2024).
Menurut Asri, politik uang dan bagi-bagi sembako adalah praktek yang sangat merusak kualitas demokrasi di daerah ini sehingga harus dilawan bersama-sama.
“Danny-Azhar sejak awal mengajak masyarakat melawan politik uang dan sembako. Sehingga tuduhan ini benar-benar fitnah luar biasa kepada Danny-Azhar,” ungkapnya.
Menurut Asri, fitnah keji yang dialamatkan kepada Danny-Azhar disinyalir merupakan cara lawan politik yang seolah bersembunyi menuduh pihak lain sebagai pelaku.
“Padahal justru merekalah yang mungkin akan melakukannya di lapangan, bagi-bagi sembako dan amplop. Pasalnya, jelang 27 November, elektabilitas DIA [Danny-Azhar] terus menanjak dan susah dikalahkan,” klaim Asri.
Karena itu, Tim Hukum Danny-Azhar segera mengambil langkah hukum atas fitnah dan tuduhan tak benar yang kini mulai viral di sosial media.
“Tim hukum Danny-Azhar akan segera melaporkan kepada penegak hukum sebagai perbuatan pencemaran nama baik Paslon kami, juga sebagai indikasi pelanggaran kepemiluan. Harus ada yang bertanggungjawab akan hal ini,” beber Asri.
Selain itu, Asri juga mengajak kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk bersama-sama melawan setiap bentuk politik uang dan sembako di Pilkada nanti.
“Mari kita lawan politik uang dengan kecerdasan. Jangan mau dibeli, karena suara rakyat sesungguhnya tak ternilai. Jangan gadaikan masa depan 5 tahun hanya dengan paket sembako atau amplop. Pilih pemimpin terbaik sesuai hati nurani kita masing-masing,” pungkas Asri. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok