Syahar Pastikan Sidrap Tak Jadi Penonton Kemajuan Ekonomi Digital
2 min read
Bupati Kabupaten Sidrap Syaharuddin Alrif pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025 di Jakarta. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Jakarta — Bupati Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif alias Syahar menegaskan komitmennya menyiapkan sistem ekonomi digital sebagai langkah adaptasi terhadap kemajuan zaman.
Hal ini disampaikan Bupati Sidrap Syahar saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025 di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Ia menyebut, Sidrap telah menyiapkan roadmap Smart Regency sebagai peta jalan menuju tata kelola pemerintahan berbasis digital.
Menurut Syahar, digitalisasi bukan sekadar perubahan sistem, tetapi transformasi paradigma dalam pengelolaan pemerintahan dan ekonomi rakyat.
“Ekonomi digital bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan,” kata Syahar dalam keterangan tertulis.
Bupati menegaskan bahwa Sidrap harus mampu beradaptasi dengan ekosistem baru agar potensi ekonomi rakyat dapat ditransformasikan ke dalam sistem digital yang berkelanjutan dan produktif.
Syahar mengungkapkan bahwa Sidrap tengah mengembangkan Digital Revenue Management System sebagai bagian dari roadmap menuju Smart Regency 2026.
Dalam sistem ini, seluruh transaksi dan layanan publik diarahkan menuju cashless, paperless, dan data-driven governance, selaras dengan prinsip efisiensi fiskal dan transparansi anggaran.
Partisipasi aktif Syahar dalam FEKDI 2025 mencerminkan keinginan kuat Pemerintah Kabupaten Sidrap untuk membangun sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, fintech, dan lembaga keuangan digital.
Kolaborasi ini dianggap menjadi kunci untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
“Kami tidak ingin Sidrap hanya menjadi penonton di tengah arus transformasi ini. Kami ingin menjadi pelaku aktif yang menciptakan nilai tambah ekonomi melalui inovasi digital yang berpihak pada rakyat,” tegas Syahar.
FEKDI 2025 menampilkan berbagai sesi panel dan pameran teknologi finansial, termasuk digital payment, blockchain-based finance, dan inovasi microfinancing bagi pelaku UMKM.
Dalam forum tersebut, Syahar dijadwalkan mengikuti diskusi strategis bersama kepala daerah lain untuk membahas peran daerah dalam memperkuat financial resilience.
Langkah Pemkab Sidrap ini sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) — dua inisiatif nasional yang menjadi fondasi menuju tata kelola fiskal yang efisien, transparan, dan akuntabel.
Kehadiran Syahar di forum ini mempertegas arah pembangunan Sidrap sebagai daerah yang adaptif terhadap Revolusi Industri 4.0, dan siap melangkah menuju Ekonomi Digital 5.0.
“Sidrap ingin menjadi contoh daerah yang mampu mengintegrasikan potensi ekonomi lokal dengan teknologi finansial modern. Inilah cara kami menyiapkan masa depan,” tutup Syahar dengan penuh optimisme.
