01/11/2025

Majesty.co.id

News and Value

Kronologi Mahasiswa Sastra Jepang Unhas Meninggal Dunia, Bukan Karena Pengkaderan

2 min read
Mahasiswa Unhas angkatan 2025 itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Mahasiswa Sastra Jepang Unhas, Muhammad Hafizh Gobel. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) meluruskan informasi terkait meninggalnya seorang mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, yang sebelumnya dikabarkan karena kegiatan pengkaderan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Unhas, Ishaq Rahman, menyampaikan bahwa mahasiswa bernama Muhammad Hafizh Gobel meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, bukan karena kegiatan kampus.

Mahasiswa Unhas angkatan 2025 itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (30/10/2025).

“Yang bersangkutan menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis, 30 Oktober 2025, sekitar pukul 15.00 WITA di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar,” ujar Ishaq dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/10/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Menurut Ishaq, klarifikasi ini disampaikan karena beredar kabar di media sosial yang menyebut almarhum meninggal setelah mengikuti kegiatan pengkaderan.

Kronologi Kejadian


Ishaq menjelaskan, Muhammad Hafizh Gobel mengalami kecelakaan lalu lintas di area kampus, tepatnya di sekitar Pintu 0 Kampus Unhas Tamalanrea, pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 07.30 WITA.

“Almarhum mengalami kecelakaan lalu lintas di sekitar Pintu 0 Kampus Unhas Tamalanrea, pada hari Minggu, 26 Oktober 2025, sekitar pukul 07.30. Almarhum mengendarai sepeda motor, terlibat kecelakaan/bertabrakan dengan mobil,” jelas Ishaq.

Akibat kecelakaan itu, korban mengalami cedera serius dan patah tulang di bagian kaki. Pihak keluarga sempat merencanakan operasi, namun kondisi kesehatannya memburuk sehingga tindakan tersebut ditunda.

“Namun selama dalam perawatan, diketahui kondisi saturasi almarhum terus menurun, sehingga belum memungkinkan untuk dilakukan operasi,” katanya.

Berdasarkan keterangan keluarga, mahasiswa tersebut memiliki penyakit bawaan pada paru-paru yang memperburuk kondisinya selama menjalani perawatan.

“Setelah dirawat selama 4 (empat) hari, almarhum akhirnya menghembuskan nafas terakhir,” pungkas Ishaq.

Korban rencananya akan dimakamkan di Pattallassang, Kabupaten Gowa.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.