30/09/2025

Majesty.co.id

News and Value

DPR RI Semprot PT Vale Soal Pipa Minyak Bocor: “Jangan Berlindung di Balik Narasi Mitigasi”

2 min read
DPR menekankan perlunya PT Vale melakukan  perbaikan menyeluruh serta transparansi dalam setiap proses penanganan dampak pipa bocor.
DPR RI Semprot PT Vale Soal Pipa Minyak Bocor, Dinilai Tidak Transparan
Kolase foto. Petugas pintu air menunjukkan sawah tercemar tumpahan minyak PT Vale Indonesia di Towuti, Lutim. (Foto: Tangkapan Layar/Istimewa)

Majesty.co.id, Jakarta – Jajaran Direksi PT Vale Indonesia mendapat sorotan tajam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI.

PT Vale disorot buntut kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang mencemari irigasi dan puluhan hektare lahan pertanian warga.

Anggota Komisi VI DPR-RI, Kawendra Lukistian, menegaskan PT Vale tak boleh hanya berlindung di balik narasi mitigasi dalam menangani persoalan tersebut.

“Harus dituntaskan, jangan berlindung di balik narasi mitigasi,” kata Kawendra dalam rapat bersama Direksi PT Vale di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Ia menekankan perlunya PT Vale melakukan  perbaikan menyeluruh serta transparansi dalam setiap proses penanganan dampak pipa bocor.

Menurut anggota Fraksi Gerindra ini, masyarakat berhak tahu soal jalur pipa, kondisi integritas pipa, hasil inspeksi, penggunaan anggaran, hingga mekanisme kompensasi tumpahan minyak.

“Supaya publik bisa mengakses itu secara real time. Ini masukan, semoga bisa dipertimbangkan. Era keterbukaan, balik lagi,” ujarnya.

Kawendra menilai mekanisme transparansi tersebut penting agar setiap divisi operasional perusahaan bekerja dengan fokus dan penuh tanggung jawab.

Selain itu, ia juga menyinggung pergantian jabatan Chief Transformation Officer (CTO) PT Vale yang waktunya berdekatan dengan insiden kebocoran.

Dari penjelasan direksi, pergantian terjadi pada Juli 2025, sedangkan kebocoran pipa berlangsung 23 Agustus 2025.

“Jadi enggak ada sangkut-pautnya ya?” tanya Kawendra menegaskan.

Menanggapi itu, Direktur Utama Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan pipa minyak itu bocor pada 23 Agustus 2025 lalu.

Kejadian diklaim hanya selang seminggu setelah gempa besar di Poso, Sulawesi Tengah pada 17 Agustus 2025.

“Tentang insiden kebocoran pipa minyak yang terjadi di 23 Agustus (2025), itu satu minggu setelah gempa besar di Poso, itu 17 Agustus 2025,” kata Bernardus dalam rapat tersebut.

“Satu minggu kemudian (setelah gempa), terjadi insiden pipa minyak, diduga kuat,” imbuh Bernardus.

PT Vale kata Bernardus berjanji akan bertanggung jawab atas insiden kebocoran pipa minyak. Ganti rugi saat ini sudah dihitung.

Diketahui, kebocoran pipa PT Vale di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, pada Sabtu (23/8/2025) mencemari sedikitnya 82 hektare lahan pertanian dan berdampak pada enam desa.

Minyak berjenis HSFO berkadar sulfur tinggi itu mencemari saluran irigasi dan sungai, membuat sawah terendam cairan hitam pekat, mematikan satwa, hingga membuat sejumlah petani gagal panen.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.