Appi Mediasi Kelompok Bentrok di Tallo Makassar, Tawarkan Pelatihan Kerja
2 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi bertemu dengan tokoh masyarakat di Lembo dan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Senin (29/9/2025). (Foto: Istimewa/HO)
Majesty.co.id, Makassar — Pasca bentrok antar-kelompok warga di Kelurahan Lembo dan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bergerak cepat dengan menggelar mediasi di Aula SMA Negeri 5 Makassar, Senin (29/9/2025).
Mediasi dipimpin langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi dan dihadiri aparat kapolres dan dandim serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan itu, Appi menawarkan program pemberdayaan masyarakat melalui Makassar Creative Hub (MCH) untuk anak-anak muda di Tallo.
Program ini dinilai sebagai solusi untuk mengurangi pengangguran sekaligus mengalihkan energi pemuda ke arah kegiatan positif.
“Pemerintah Kota Makassar tidak akan berhenti memberikan apa pun yang bisa membuat masyarakat berdaya,” kata Appi.
Menurutnya, berbagai pelatihan keterampilan tersedia di Creative Hub, mulai dari kursus bartender hingga keterampilan lain yang sesuai minat warga.
Setiap peserta juga akan memperoleh sertifikat resmi sebagai bekal melamar pekerjaan.
“Mau jadi bartender, ada tempat kursusnya. Setiap selesai kursus dapat sertifikat, diarahkan untuk bekerja di mana saja,” jelasnya.
Arahkan Hobi ke Arah Positif
Selain program jangka panjang, Appi juga meminta Camat Tallo segera menyiapkan turnamen sepak bola sebagai wadah penyaluran hobi remaja.
Namun, ia mengingatkan agar ajang olahraga ini tidak lagi memicu kericuhan.
“Ayo kita bikin turnamen bola. Tapi jangan sampai gara-gara bola berkelahi di luar lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan persatuan.
“Kita ini bersaudara. Mungkin berbeda agama, berbeda latar belakang, tapi tetap tinggal di rumah yang sama, yaitu Kota Makassar,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan empatinya atas konflik yang terjadi.
“Siapapun yang menyakiti warga Makassar, saya ikut sakit hati. Siapapun yang melukai warga Makassar, saya juga merasa tersakiti,” pungkas Arya.
Mediasi ini ditutup dengan makan bersama sebagai simbol perdamaian.
Momen keakraban itu diharapkan mampu mencairkan ketegangan serta membangun kembali hubungan harmonis di antara warga yang sebelumnya berselisih. (Ril/Adv)