01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Bulog Sulselbar Sewa Ratusan Gudang Demi Tampung Beras Petani

2 min read
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi dalam rapat dengar pendapat di ruang Komisi B DPRD Sulsel
Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar Fahrurozi (kiri) saat meninjau gudang penyimpanan beras dalam negeri di Kota Parepare beberapa waktu yang lalu. (Foto: Instagram/bulog.sulselbar)

Majesty.co.id, Makassar – Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat atau Sulselbar sudah menyewa ratusan gudang untuk menyimpan stok beras dari hasil panen petani.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi dalam rapat dengar pendapat di ruang Komisi B DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (29/4/2025).

“Kami saat ini memakai gudang sewa, dengan tujuan tidak adanya batasan atau kami tetap melakukan penyerapan dengan menggandeng hampir 119 gudang unit yang disewa,” ujar Fahrurozi.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Fahrurozi menyebut beberapa gudang beras yang disewa Bulog Sulselbar di antaranya berada di Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan melibatkan BUMN lain untuk mengelola.

“Kebanyakan [gudang sewa] ada di KIMA. Kami menggandeng BUMN yang lain untuk mengelolanya karena kami terbatas untuk mengelola gudang kami,” jelasnya.

Fahrurozi menjelaskan bahwa penyerapan beras petani tidak hanya difokuskan pada wilayah Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidrap. Dua daerah ini dikenal sebagai penghasil gabah atau beras cukup banyak.

Ia menyebut 24 kabupaten-kota yang lain, termasuk di wilayah Luwu Raya, menjadi prioritas penyerapan beras gabah oleh Bulog Sulselbar.

“Gudangnya tentara kita gunakan di Pinrang, itu apapun gudang yang tersedia, di manapun kalau tersedia kita berpotensi menyewa,” imbuh dia.

Kekurangan Alat Pengering


Selain itu, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Sulsel, Fahrurozi juga mengungkapkan bahwa Bulog Sulsebar masih kekurangan alat pengering gabah.

Khususnya alat pengering di wilayah Kabupaten Jeneponto dan Luwu Raya. Kekurangan itu juga tak tercukupi meski Bulog telah menggandeng pihak lain.

“Kami bekerja sama dengan beberapa mitra, tapi setelah kami verifikasi masih cukup jauh kekurangannya,” ujar Fahrurozi.

“Untuk itu kami coba bekerja sama dengan penggilingan-penggilingan yang ada di wilayah Sidrap dan Pinrang untuk sama-sama jemput di wilayah yang saat ini panen,” tegasnya.

Perwakilan Kodam Hasanuddin, Letkol Muhammad Rais dalam rapat ini juga memastikan pihaknya turun membantu Bulog dalam menyerap beras petani.

Rais menyebut, keterlibatan TNI merupakan bentuk kerjasama dari tingkat Mabes TNI hingga bintara bina desa atau Babinsa.

“Prajurit di bawah itu harus turun ke sawah, jumlahnya 1.200 babinsa. Itu data di lapangan, tapi semua Babinsa terlibat. Itu perintah presiden, mau tidak mau suka tidak suka harus dilaksanakan,” tegas Rais.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.