07/12/2025

Majesty.co.id

News and Value

Momen HGN, Dua Guru Sekolah Terpencil di Luwu Timur Dapat Hadiah Motor

2 min read
Kedua guru tersebut adalah Sahria dan Sulfaizah. Keduanya telah mengabdi selama puluhan tahun di Luwu Timur.
Penyerahan hadiah sepeda motor kepada dua guru sekolah terpencil saat perayaan Hari Guru di Malili, Kabupaten Luwu Timur. (Foto: Ist/HO)

Majesty.co.id, Luwu Timur – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PGRI di Kabupaten Luwu Timur berlangsung penuh haru dan kebahagiaan.

Upacara yang digelar di Lapangan Pendidikan Malili, Kamis (27/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam alias Ibas.

Advertisement

Iklan Dinas PTSP Makassar

Dalam sambutannya, Ibas memberikan apresiasi mendalam kepada para tenaga pendidik, khususnya mereka yang mengabdikan diri di wilayah terpencil.

“Jujur, saat menyanyikan lagu Terima Kasih Guru, saya sangat terharu. Untuk semua guru, terima kasih atas pengabdian yang luar biasa. Apa yang kami berikan hari ini hanyalah sebagian kecil dari besarnya dedikasi para guru di Kabupaten Luwu Timur,” ujar Ibas.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Sebagai bentuk penghargaan pribadi dari Bupati dan Wakil Bupati, Puspawati Husler, delapan guru di barisan depan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp2 juta.

Selain itu, dua guru yang bertugas di daerah terpencil mendapatkan hadiah sepeda motor.

Kedua guru tersebut adalah Sahria, telah mengabdi selama 21 tahun di SDN 261 Limbua, Kecamatan Wasuponda.

Satu lainnya yaitu Sulfaizah. Ia telah bertugas selama 20 tahun di SDN 260 Pallauru, Kecamatan Wasuponda.

Mereka dinilai layak menerima motor karena medan tempat mengajar yang sulit serta tidak memiliki kendaraan pribadi.

Momen haru sempat terjadi ketika salah satu penerima motor tak kuasa menahan air mata.

“Sembilan tahun saya mengajar sebagai tenaga honor. Kami tidak pernah berniat pindah karena anak-anak di sana benar-benar membutuhkan guru yang mau bertahan. Saya asli Pallauru. Kendaraan saya dulu ada, tetapi sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi,” ujar Sulfaizah dengan mata berkaca-kaca.

Irwan menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan berasal dari anggaran pemerintah daerah, melainkan bentuk perhatian pribadi kepada guru-guru yang berjuang di pelosok. Ia juga berjanji memperluas program serupa.

“Insha Allah ke depan kami akan memprogramkan bantuan motor bagi guru-guru di daerah terpencil agar mereka tetap semangat mengajar di sekolah masing-masing,” tegasnya.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.