Tumpahan Minyak Cemari 82 Hektare Lahan, Ibas minta PT Vale Introspeksi
2 min read
Bupati Kabupaten Luwu Timur, Irwan Bachri Syam alias Ibas di lokasi pencemaran minyak PT Vale Indonesia di Towuti, Luwu Timur. (Foto: Warta Lutim)
Majesty.co.id, Luwu Timur – Bupati Kabupaten Luwu Timur, Irwan Bachri Syam alias Ibas memimpin rapat koordinasi terkait kebocoran minyak di fasilitas PT Vale Indonesia yang digelar di Kantor Camat Towuti, Kamis (28/8/2025)
Dalam rapat, Bupati Ibas menyampaikan bahwa kebocoran yang terjadi sejak 23 Agustus lalu telah menyebabkan kerusakan lahan warga di beberapa desa di Kecamatan Towuti.
“Per hari ini, dampak kebocoran tidak hanya dirasakan oleh satu desa, tetapi kurang lebih lima desa, yaitu Lioka, Baruga, Langkia Raya, Matompi dan Timampu, dengan luas lahan terdampak mencapai 82 hektar,” ungkap Bupati Ibas.
Ibas menegaskan pentingnya penyelesaian masalah ini secara cepat agar dampaknya tidak meluas.
“Kita harus objektif dalam menentukan dan menyelesaikan persoalan yang ada agar tidak muncul spekulasi yang tidak diinginkan di masyarakat,” kata Ibas.
Ibas juga menginformasikan bahwa pemerintah telah menurunkan tim ahli untuk melakukan identifikasi dan peninjauan langsung di lapangan terkait penanganan lahan terdampak.
“Alhamdulillah, tim ahli sudah turun untuk mengidentifikasi hal-hal taktis yang mendesak dilakukan,” tambah Bupati.
Ia juga meminta agar pemerintah dan PT Vale bersama-sama mengevaluasi serta melakukan introspeksi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
”Melalui kejadian ini, kita evaluasi hal-hal teknis yang mungkin menjadi penyebab kebocoran dan bagaimana PT Vale bisa menyediakan alat pendeteksi keselamatan demi keamanan masyarakat,” tegas Bupati Ibas.
“Selain itu juga, sangat penting untuk mengklasifikasikan daerah terdampak agar penanganan dapat dilakukan secara akurat dan memadai,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur dan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, Budiawansyah menyatakan perusahaan berkomitmen untuk bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
“Kami berkomitmen melakukan pemulihan dan mitigasi dampak sebagai bentuk tanggung jawab moral kami selaku perusahaan yang telah beroperasi selama 50 tahun di Luwu Timur,” jelas Budiawansyah.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Luwu Timur dan pemerintah atas insiden tersebut.
PT Vale telah mengaktifkan langkah tanggap darurat dengan menutup sumber kebocoran pipa, membersihkan area terdampak, serta melakukan monitoring kualitas air dan tanah secara berkelanjutan.
“Kami mohon maaf jika situasi ini menimbulkan perbedaan dalam tatanan sosial dan lingkungan. Namun, kami telah berupaya maksimal melakukan penanganan jangka pendek dan menengah,” imbuhnya. (Ril/Adv)