PT Vale Buka Loker di Tengah Sorotan Minyak Tumpah, Cara Redam Kritik?
2 min read
Ilustrasi. Tim teknis PT Vale Indonesia berupaya mengatasi tumpahan minyak hitam di Towuti, Luwu Timur. (Foto: Istimewa/HO)
Majesty.co.id, Makassar – PT Vale Indonesia jadi sorotan publik usai pipa instalasi minyak bocor dan mencemari lahan pertanian puluhan hektare di Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Di tengah sorotan kasus tumpahan minyak, PT Vale merespons kritik dengan mengumumkan lowongan kerja (loker) di perusahaan pemurnian nikel ini.
PT Vale mengumumkan loker 4 hari pasca bocornya pipa minyak pada Selasa (26/8/205).
Ada dua loker yang dibuka PT Vale. Khusus warga Luwu Timur, yang alamnya tercemar minyak hitam, perusahaan membuka untuk dua jenis pekerjaan.
Pertama, loker di bidang teknis yaitu Junior Instrument & control system engineer. Kemudian di bidang sosial dan kesehatan
yakni Rehabilitation Engineer.
“Kami mengundang talenta terbaik Kabupaten Luwu Timur untuk bergabung pada posisi yang tertera di poster. Kirimkan lamaran Anda sebelum 1 September 2025,” tulis unggahan Instagram @ptvaleindonesia, Selasa (26/8/2025).
Loker kedua yang diumumkan PT Vale pasca minyak tumpah yaitu posisi Civil Engineer. Ini dibuka untuk masyarakat umum.
Buka Loker untuk Redam Sorotan Publik?
Head of Corporate Communications PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum mengklaim, loker dibuka tidak ada kaitannya terkait sorotan publik.
Vanda Kusumaningrum mengatakan, loker yang dibuka bukan untuk PT Vale yang beroperasi di Sorowako.
“Nga sih mas, kalau itu silahkan aja di assesment, karena itu yang diperlukan juga bukan khusus di sana sih,” kata Vanda dalam pesan WhatsApp kepada Majesty, Rabu (27/8/2025).
“Nanti bisa mas lihat aja kok job desknya juga,” imbuh Vanda.
Selain itu, PT Vale juga mengampanyekan tagar #BersamaUntukTowuti yang dilanda tumpahan minyak diduga HSFO.
Kampanye itu disertai frame khusus yang mengajak publik memasang foto #BersamaUntukTowuti dengan logo PT Vale.
Diberitakan sebelumnya, tumpahan minyak PT Vale yang dilaporkan terjadi di Desa Lioka, Towuti, berasal dari pipa distribusi minyak.
Titik bocornya pipa PT Vale dilaporkan berjarak 20 Km dari pusat tambang nikel tersebut.
Akibatnya, irigasi pertanian tercemar hingga mengalir dan merendam puluhan hektare lahan pada sejumlah desa. Warga menuntut ganti rugi.
PT Vale maupun pemerintah setempat belum mengumumkan berapa detail jumlah area pertanian maupun jenis minyak yang mencemari lingkungan.
Sementara, WALHI Sulsel mengkritik PT Vale yang dianggap gagal mencegah terjadinya kebocoran pipa minyak. Perusahaan dianggap melakukan kejahatan lingkungan.