Hasil PSU Palopo tambah Deretan “Proyek” Dinasti Politik Gagal di Sulsel
3 min read
Ilustrasi. Kantor wali kota Palopo di Jalan Andi Djemma. (Foto: Majesty.co.id/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Deretan calon kepala daerah yang terhubung dinasti politik tumbang dalam Pilkada 2024 di Sulsel. Teranyar adalah Farid Kasim Judas di PSU Pilkada Palopo.
Farid gagal melanjutkan atau mewujudkan dinasti politik keluarganya. Ia merupakan putra wali kota Palopo dua periode, Judas Amir.
Dinasti Judas dibuyarkan pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Palopo, Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin alias Ome.
Berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara PSU Palopo oleh KPU Sulsel, Naili-Ome membukukan 47.349 suara, disusul Farid-Nurhaenih 35.058 suara, Rahmat- Tenri Karta 11.021 suara dan Putri-Haidir 269 suara.
Sebelum maju sebagai calon wali kota, Farid Judas merupakan ASN dengan jabatan terakhir staf ahli hukum Pemkot Palopo.
Farid juga pernah duduk sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Palopo sekaligus Plt Kepala Dinas KB setempat.
Dinasti Gagal
Pada Pilkada 2024 di Sulsel, tercatat ada 9 dinasti politik yang tumbang termasuk di Palopo. Mereka terdiri dari anak, saudara, suami dan istri.
Tercatat ada 5 anak bupati atau kepala daerah sebelumnya yang kalah. Mereka adalah Arham Basmin yang merupakan putra mantan Bupati Luwu Basmin Mattayang.
Pada Pilkada Luwu 2024, Arham yang maju berduet Rahmat, kalah perolehan suara dari Patahudding-Dhevy Bijak.
Selanjutnya ada Mitra Fakhruddin, putra Bupati Enrekang 2 periode Muslimin Bando. Mitra kalah dari Muh. Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang di Pilkada Enrekang 2024.
Kemudian, Yusuf Dollah Mando di Pilkada Sidrap. Yusuf gagal melanjutkan kepemimpinan sang ayah, Dollah Mando, yang merupakan Bupati Sidrap periode 2018-2023.
Nama lainnya adalah Ulfah Nurul Huda Suardi. Perempuan berlatar dokter itu merupakan putri mantan Bupati Barru, Suardi Saleh.
Berbeda dari nama-nama di atas, Ulfah kalah pada Pilkada Barru 2024 saat ayahnya masih menjabat sebagai bupati.
Suami-Istri dan Saudara
Politik kekerabatan berstatus suami dan istri di Sulsel cukup kental dan gagal memenangkan Pilkada 2024.
Mereka adalah Muhammad Fauzi, suami Bupati Luwu Utara dua periode, Indah Putri Indriani. Abang, sapaan politisi Golkar itu, takluk pada Pilkada Luwu Utara saat sang istri masih memegang kekuasaan.
Nama lainnya adalah Indira Yusuf Ismail, yang maju sebagai calon wali Kota Makassar.
Indira gagal melanjutkan kepimpinan sang suami, Moh. Ramdhan Pomanto setelah memimpin kota daeng 2 periode.
Begitu juga dengan Erna Rasyid Taufan. Perempuan berlatar dai’ itu tak mampu menyamai prestasi suaminya, Taufan Pawe.
Taufan Pawe adalah Wali Kota Parepare sejak 2013 sampai 2023. Pada 2024, Taufan mendorong istrinya maju sebagai calon wali kota namun gagal terpilih.
Dinasti Berlanjut
Ada dinasti tumbang dan tetap mempertahankan kekuasaannya pada Pilkada 2024 di Sulsel. Satu di antaranya adalah klan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dua saudara Amran Sulaiman di Sulsel duduk sebagai kepala daerah. Di level provinsi ada gubernur Andi Sudirman Sulaiman yang kembali terpilih untuk periode kedua.
Klan Sulaiman juga berjaya di Pilkada Bone dengan terpilihnya Andi Asman Sulaiman sebagai bupati.
Asman di Bone menumbangkan klan Padjalangi yang diwakili oleh Andi Rio Padjalangi, saudara mantan Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi.
Begitu juga di Kepulauan Selayar. Pilkada 2024 kemarin melanggengkan dinasti Keluarga Ali dengan terpilihnya Muhammad Natsir Ali sebagai Bupati Selayar 2025-2030.
Sebelum Natsir, kakak kandungnya yaitu Basli Ali, memimpin Selayar sejak 2016 hingga Februari 2025.
Selain itu, dinasti politik di Sulsel hasil Pilkada 2024 juga terwujud di Kabupaten Jeneponto.
Terpilihnya Islam Iskandar sebagai wakil bupati dari Paris Yasir, melanggengkan kekuasaan pamannya, Iksan Iskandar yang sebelum memimpin Butta Turatea selama 2 periode.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok