Selesai Retret, Appi Tegaskan Pembangunan Makassar Harus Sesuai Kebijakan Nasional
3 min read
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham usai retre di Magelang, Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menyelesaikan retret kepala daerah yang berlangsung selama delapan hari di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan ini menjadi bekal penting dalam menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah demi pembangunan yang lebih efektif dan pro-rakyat.
Retret tersebut menghadirkan berbagai narasumber yang membahas strategi tata kelola pemerintahan dan pembangunan.
Munafri menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci keberhasilan dalam merealisasikan program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Salah satu poin penting yang dibawa pulang adalah pemahaman lebih dalam mengenai kebijakan nasional yang harus diterjemahkan dengan baik di tingkat daerah.
Ia menyoroti masih adanya kebijakan pusat yang belum tersampaikan secara optimal di daerah.
“Banyak yang bisa kita bawa pulang. Paling pertama adalah materi-materi terhadap kebijakan nasional yang mungkin belum ter-deliver dengan baik. Ini yang kita diingatkan dari pemerintah pusat supaya yang menjadi kebijakan pusat ini bisa landing dengan baik di daerah,” ujar Munafri di Lapangan Golf Borobudur, Jumat (28/2/2025).
Menurut Munafri, sinkronisasi kebijakan sangat penting agar program-program pusat dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Terutama, dalam program yang menyasar kelompok rentan dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi.
“Bagaimana caranya, seperti apa, kapan dan sebagainya, terutama di dalam program-program yang pro rakyat yang memang pemerintah pusat saat ini membuat sebuah program yang tujuannya betul-betul semuanya dibawa ke kabupaten/kota/provinsi di Indonesia. Jadi sinkronisasi ini dan harmonisasi ini sangat penting,” tambahnya.
Meski hanya berlangsung selama delapan hari, Munafri mengapresiasi materi yang disampaikan secara padat dan berbobot.
Ia menilai pemerintah pusat serius dalam mendorong kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Waktunya sebenarnya tidak cukup kalau cuma 8 hari tetapi ini dipadatkan dan menurut saya, pemerintah ini sangat fokus dalam meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya,” katanya.
Isu penciptaan lapangan kerja juga menjadi salah satu perhatian utama dalam orientasi ini.
Munafri menekankan bahwa kebijakan pusat harus mampu menciptakan efek berganda di daerah, sehingga mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan melibatkan masyarakat secara aktif.
“Penciptaan lapangan kerja juga menjadi isu yang sangat kuat karena berbagai macam program didesain supaya melibatkan menjadi multiplier effect buat proses pembangunan di daerah,” tuturnya.
Dalam implementasi kebijakan, kepala daerah juga didorong untuk lebih mandiri dan kreatif dalam mencari sumber pendapatan.
Munafri menegaskan bahwa daerah tidak bisa terus bergantung pada dana pusat, melainkan harus mengoptimalkan potensi lokal.
“Kita di daerah diminta untuk berkreasi, tidak harus selalu mengandalkan APBD, minta dana dari pusat, tapi harus mampu lebih kreatif untuk mendapatkan PAD yang maksimal,” jelasnya.
Selain itu, penyederhanaan birokrasi menjadi langkah strategis dalam mempercepat iklim investasi di daerah. Munafri menilai efisiensi birokrasi akan berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Mempermudah iklim investasi, memotong rantai birokrasi, melihat dan membangun efisiensi. Ini yang kita harapkan ke depan bisa maksimal,” pungkasnya.
Dengan berbagai wawasan dan strategi yang diperoleh dari retret kepemimpinan ini, Munafri optimistis dapat menerapkan kebijakan yang lebih efektif untuk kemajuan Makassar dan meningkatkan kesejahteraan warganya. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok