Ibas: Tak Ada Indonesia Kuat Tanpa Guru Hebat
2 min read
Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas pada upacara Hari Guru Nasional. (Foto: Warta Lutim)
Majesty.co.id, Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tahun 2025 melalui upacara di Lapangan Pendidikan Malili, Kamis (27/11/2025). Upacara dipimpin Bupati Irwan Bachri Syam alias Ibas.
Peringatan tahun ini mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Dalam amanatnya, Bupati Ibas menegaskan pentingnya peran guru sebagai fondasi kemajuan bangsa.
“Tidak ada ‘Indonesia Kuat’ tanpa ‘Guru Hebat’,” ujarnya.
Ibas menyebut guru hebat adalah mereka yang mengajar dengan hati, adaptif, dan terus berinovasi.
Pemerintah pusat, kata Ibas, telah menyiapkan tiga fokus kebijakan melalui Kemendikdasmen Sentralisasi yaitu pemerataan kesejahteraan, redistribusi guru secara adil, dan penataan status guru honorer.
“Kebijakan tersebut merupakan komitmen Pemerintah dalam melindungi dan memuliakan profesi guru agar dapat fokus pada tugas utama mendidik tanpa terbebani administrasi yang berlarut-larut,” ungkapnya.
Bupati Ibas menjelaskan, pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi Rp2 juta per bulan bagi guru non-ASN dan tunjangan satu kali gaji pokok bagi guru ASN.
Guru honorer memperoleh insentif Rp300 ribu per bulan, yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing.
Meski demikian, ia menyebut dukungan tersebut belum sepenuhnya ideal.
Tahun 2026, pemerintah menyiapkan beasiswa untuk 150.000 guru, menaikkan insentif guru honorer menjadi Rp400 ribu per bulan, mengurangi beban administrasi, menghapus keharusan mengajar 24 jam, dan menetapkan satu hari khusus belajar bagi guru setiap pekan.
“Kebijakan ini bertujuan agar guru dapat lebih fokus menjalankan tugas utama sebagai pendidik profesional,” tambahnya.
Di bidang perlindungan profesi, ia menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah meneken nota kesepahaman dengan Kepolisian RI mengenai penyelesaian damai (restorative justice) bagi guru yang menghadapi persoalan dengan murid atau orang tua terkait tugas mendidik.
Bupati Irwan juga mengingatkan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah.
“Tanggung jawab pendidikan pertama adalah orang tua dan keluarga,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru.
“Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Guru atas dharma bhakti yang tak ternilai. Teruslah mengabdi untuk negeri,” tutupnya.
Upacara diikuti Wakil Bupati Puspawati Husler, unsur Forkopimda Lutim, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Kepala Cabang PT Taspen Palopo, serta seluruh peserta upacara. (Ril/Adv)
