27/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

Sawah Menghitam, Satwa pun Mati Berlumur Minyak Tambang PT Vale

3 min read
Di area persawahan yang menghitam tercemar minyak PT Vale, warga menemukan beberapa burung belibis dan satwa liar mati.
Kolase foto. Burung Belibis yang ditemukan mati di area persawahan yang tercemar tumpahan minyak tambang nikel PT Vale Indonesia di Lioka, Towuti, Luwu Timur. (Foto: Gembiralokazoo/Istimewa/HO)

Majesty.co.id, Luwu Timur – Tumpahan minyak tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk tidak hanya mematikan puluhan hektare area persawahan di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Tumpahan minyak PT Vale yang dilaporkan terjadi pada Sabtu (23/8/2025) juga mematikan hewan yang hidup di Towuti.

Di area persawahan yang menghitam tercemar minyak PT Vale, warga menemukan beberapa burung belibis mati.

Warga Desa Lioka, Towuti, bernama Asdi mengatakan, tumpahan minyak tambang nikel tersebut mengakibatkan unggas yang kerap mengail di sawah ikut mati.

“Ini burung Belibis, mati kena minyak. Berminyak betul badannya, kasihan,” kata Asdi dalam video yang diterima Majesty, Rabu (27/8/2025).

Dalam video itu terlihat dua ekor belibis mati berlumur minyak hitam PT Vale. Lokasinya tepat terjadi di Dusun Molindowe areal persawahan “Kulodi”.

Pada rekaman lainnya, seekor burung bangau putih ditemukan menghitam di pematang sawah. Unggas ini kerap muncul saat musim tanam padi.

Para petani setempat memang sudah memanam padi. Itu dilakukan satu bulan sebelum minyak PT Vale datang mencemari.

“Bukan cuma burung belibis, ada tikus, ular, dengan ada lagi burung yang biasa bertelur di dalam sawah saya tidak tahu namanya,” kata pria 34 tahun tersebut.

Buka Posko Pengaduan


PT Vale dalam pernyataan resminya telah membuka posko pengaduaan bagi warga Towuti yang lahannya terdampak tumpahan minyak.


Burung belibis mati tercemar tumpahan minyak PT Vale di Desa Lioka, Towuti, Luwu Timur. (Foto: Istimewa/HO)

Head of External Relations PT Vale Indonesia Endra Kusuma mengatakan, saat ini perusahaan sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendata jumlah sawah terdampak minyak.

Perusahaan menyebut tumpahan minyak dari pipa instalasi yang tertanam sebagai “musibah”. Endra meminta doa masyarakat.

“Mohon dukungannya agar kami bisa melewati musibah ini,” kata Endra, seraya menyebut PT Vale berkomitmen memitigasi masalah ini.

Sebelumnya, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulsel Muhammad Al-Amin menyebut tumpahan minyak PT Vale diduga HSFO dapat dikategorikan sebagai kejahatan lingkungan.

Menurut Amin dalam konferensi pers di Makassar, tumpahan minyak PT Vale tidak bisa dianggap sekadar kelalaian, melainkan harus ditindak tegas oleh penegak hukum.

“Kalau kebocoran terjadi karena pipa tidak pernah diremajakan, tidak diperhatikan, atau tidak diawasi, itu tetap bentuk kelalaian,” kata Amin, Selasa (26/8/2025).

“Kalau sudah seperti itu, jelas ada dampak ekonomi dan sosial yang dikorbankan. Maka, dalam konteks pidana, menurut pandangan saya, ini sudah masuk kategori kejahatan lingkungan,” ujar Amin.

PT Vale hingga kini belum menjelaskan kepada publik mengenai jenis minyak yang tumpah dan digunakan untuk apa.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.