Satgaswil Densus 88 Temui Appi, Ingatkan Tingginya Paham Intoleran di Sulsel
2 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (kiri) dan Kepala Satgaswil Sulsel Densus 88 Kompol Sofyan Ansyari bertemu membahas pencegahan paham radikalisme. (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar — Satuan Tugas Wilayah Sulawesi Selatan (Satgaswil Sulsel) Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menemui Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi).
Satgaswil Sulsel Densus 88 menemui Appi untuk membahas upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di Kota Makassar.
Pertemuan Satgaswil Sulsel Densus 88 dengan Appi berlangsung di Balai Kota Makassar, pada Selasa (27/5/2025).
Kepala Satgaswil Sulsel Densus 88 Kompol Soffan Ansyari menyebutkan, tingkat intoleransi di wilayah Sulsel tergolong tinggi, sehingga perlu langkah-langkah pencegahan yang serius.
“Kami dari Satgaswil Sulsel Densus 88 membicarakan pencegahan, di mana wilayah Sulsel sudah tinggi intoleransinya. Jadi, kita melakukan upaya-upaya agar paham intoleran tidak semakin merebak,” ujarnya.
Ansyari menegaskan bahwa paham radikalisme harus diwaspadai semua pihak, termasuk dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ia mencontohkan kasus remaja di Gowa yang baru-baru ini viral karena diduga telah berbaiat kepada kelompok teroris.
“Semua perlu diwaspadai, karena kalau kita menganggap remeh, pasti akan [terjadi]. Kemarin kan sudah, ya [penangkapan terduga teroris di Gowa]. Itu kan anak di bawah umur, udah berbaiat kepada ISIS,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa jika radikalisme menyusup ke dalam birokrasi pemerintahan, dampaknya bisa jauh lebih berbahaya.
“Jangan sampai ada ASN yang juga terpapar paham-paham seperti itu. Jadi kita menghindari hal-hal seperti ini, karena kalau sudah masuk ke pemerintahan, tentunya akan bahaya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa intoleransi sering kali menjadi pintu masuk menuju paham radikal dan terorisme.
“Bahaya-bahaya intoleran kan ada tahapan lain mengarah ke arah radikal, bahkan jadi teroris seperti itu. Seperti ini tahapan-tahapannya kan ada tiga: intoleran, radikal, sampai teroris. Mungkin itu nanti akan,” pungkas Ansyari.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok