14/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

PPP, PKS dan PKB kembali Gagal di Sulsel 3 DPR RI: Figur Lemah dan AMIN Tak Berefek

4 min read
Pengamat menilai, caleg ketiga partai tersebut kurang progresif
Header ilustrasi PPP, PKS dan PKB Lemah di Sulsel 3 DPR RI. (Foto: Majesty/Labs)

Majesty.co.id, Palopo – Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan kembali gagal mendapatkan kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan (Sulsel) 3 pada Pemilu 2024.

Tidak hanya PPP dan PKS, nasib yang sama juga menimpa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pemilik kursi di DPR RI. Fakta ini sudah terjadi dalam dua perhelatan pemilu di Dapil Sulsel 3 yang meliputi sembilan daerah.

Merujuk hitungan riil KPU per Senin (26/2/2024) pukul 11:00 WITA, PPP baru mengemas 48.843 suara, PKB 38.116 suara dan PKS hanya mampu 10.777 suara. Data itu bersumber dari 5.616 TPS atau progres 70,60 persen total suara di Dapil Sulsel 3.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

PPP, partai berlambang kakbah tersebut mengandalkan Darwis Ismail sebagai caleg pendulang suara di Dapil Sulsel. Hanya saja, pengusaha yang bermukim di DKI Jakarta itu untuk saat ini baru meraih 28.024 suara.

Darwis bahu-membahu mendapat suara bersama Sahabuddin dan Anggota DPRD Sulsel, Rismayanti. Nama terakhir merupakan istri mantan kepala Kemenag Sulsel Anwar Abu Bakar dan duduk di DPRD Sulsel periode 2019-2024 dari Dapil Gowa – Takalar.

Sahabuddin untuk sementara mengoleksi 10.135 suara disusul Rismayanti 7.431 suara. Selebihnya, caleg PPP di Dapil Sulsel 3 cuma baru meraih 360 sampai 700 suara.

Bagaimana dengan PKB dan PKS? Di dapil Sulsel 3, caleg dari dua partai pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ini tak mampu bersaing dengan kontestan lain.

Untuk sementara caleg PKB Dapil Sulsel 3 dengan suara terbanyak dipimpin Anggota DPRD Sulsel dua periode, Irwan Hamid, dengan jumlah 15.706 suara. Disusul Amran (7.261suara) dan Nupri Basri (6.325 suara).

Muh. Amri Arsyid, Ketua DPW PKS Sulsel itu untuk sementara memimpin perolehan di internal partainya dengan jumlah 6.133 suara. Kompatriotnya tak kalah memprihatinkan dengan caleg PPP yang hanya mampu meraih ratusan suara untuk saat ini.

Kurang Progresif, AMIN Tak Berefek


Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan menilai, kegagalan ketiga partai tersebut meraih kursi di Dapil Sulsel 3 dalam beberapa edisi pemilu menunjukkan kelemahan figur caleg.

Aswar berpendapat, lemahnya figur caleg yang diusung dapat dilihat dari kecenderungan suara hanya terpusat pada satu dua caleg dalam satu partai.

“Caleg yang tidak progresif tentu menjadi faktor utama kegagalan meraih kursi. Selain konsolidasi dan penguatan elektoral partai dilakukan cenderung hanya mendekati pemilu,” kata Aswar saat dihubungi, Jumat (23/2/2024).

Akademisi asal Tana Luwu itu menilai, masyarakat hanya merasakan kehadiran partai menjelang pemilu.Setelahnya, masing – masing sibuk mengurus diri.

“Ke depan, partai yang gagal dapat kursi ini kerja politiknya harus lebih maksimal dibanding partai lain. Jangan nanti dekat pemilu baru turun ke masyarakat,” kata mantan Anggota KPI Pusat ini.

Petinggi PKS dan PPP maupun PKB belum merespons permintaan wawancara Majesty mengenai perolehan suara caleg masing-masing di Dapil Sulsel.

Majesty.co.id
Kutipan wawancara Aswar Hasan. (Desain: Majesty.co.id)

Meski PKB punya calon wakil presiden yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, namun hal itu menurut Aswar Hasan tidak berpengaruh signifikan atas perolehan suara partai di Dapil Sulsel 3.

“Efek ekor jas Anies – Imin relatif tidak terasa di Dapil Sulsel 3. Beda kalau kita lihat efek AMIN itu nyata di dapil bagian selatan dan di pulau jawa. Saya kira perlu menjadi catatan khusus bagi PKB yang punya cawapres tapi tidak dapat kursi di Sulsel 3,” jelas Aswar Hasan.

Pernah Berjaya


PPP dan PKS pernah berjaya di Dapil Sulsel 3 dengan meloloskan calegnya ke DPR RI. Kedua partai cukup diperhitungkan karena perolehan suara yang signifikan sehingga memengaruhi perhitungan di tingkat nasional.


Majesty.co.id
Infografis: (Majesty/Labs)

Kejayaan PKS di Dapil Sulsel 3 pernah terjadi saat Pemilu 2004 dan 2009. Ketika itu, partai yang lahir pasca reformasi tersebut berhasil mendudukkan tokoh asal Luwu Utara, Andi Rahmat, ke Senayan.

Andi Rahmat saat itu dikenal sebagai politisi yang vokal dan sebagai salah satu inisiator hak angket skandak Bank Century. Namun, pada Pemilu 2014, Rahmat tak lolos ke Senayan.

Itu disebabkan suara PKS di Dapil Sulsel 3 kalah dari partai lain. Padahal Andi Rahmat secara pribadi mengumpulkan 59.392 suara. Jumlah suara yang relatif cukup banyak dalam dua pemilu terakhir.

Sementara PPP, terakhir kali punya wakil di DPR dari Sulsel 3 pada Pemilu 2014. Dia adalah Fatmawati Rusdi, yang saat ini berstatus caleg Senayan Partai Nasdem di Dapil Sulsel 1 dan dipastikan terpilih.

Saat Fatmawati mencalonkan sebagai caleg PPP Dapil Sulsel 3, Ia berhasil mengemas 93.856 suara. Hanya 3 tahun di Senayan, ia mundur untuk mencalonkan sebagai Bupati Sidrap pada Pilkada 2018 dan diganti Abubakar Wasahua.

Adapun PKB, belum pernah tercatat punya wakil dari Sulsel 3 sepanjang sejarah pemilu Indonesia. Partai yang didirikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini masih kalah populer dibanding partai lain.

Pada Pemilu 2019, PKB meraih 43.070 suara di Dapil Sulsel menurut hasil rekapitulasi KPU. Sementara PPP meraih 70.910 suara dan
PKS 37.778 suara pada Pemilu 2019.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.