Identitas 6 Korban Tanah Longsor di Area Konsesi Tambang Emas PT Masmindo Luwu
3 min read
Proses evakuasi korban tanah longsor di wilayah konsesi tambang emas PT Masmindo Dwi Area di Ranteballa, Latimojong, Luwu. (Foto: BPBD Luwu)
Majesty.co.id, Luwu – Tanah longsor yang terjadi di wilayah konsesi tambang emas PT Masmindo Dwi Area di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyebabkan 6 korban.
Peristiwa tanah longsor di dekat area tambang proyek Awak Mas itu terhadi pada Sabtu (25/1/2025) malam sekitar pukul 20.00 WITA.
- BACA JUGA: Longsor di Wilayah Konsesi Tewaskan Warga, DPRD Sulsel minta PT Masmindo Hentikan Operasi
Enam korban tanah longsor tersebut terdiri dari orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriesa, menjelaskan bahwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut.
“Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi menyebabkan terjadinya gerakan tanah/tanah longsor di jalan poros Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (26/1/2025).
Identitas Para Korban
Andi Baso Tenriesa menyebut dua korban jiwa tanah longsor ini masing-masing pria dengan nama Alex, 31 tahun dan Ian Pasande 50 tahun.
Sementara itu, empat korban yang mengalami luka serius adalah Marlin Alonso (33), Ihwan Rante (67), Beben (43), dan Antoni Wijaya (31). Semuanya disebut warga Luwu.
Menurut Andi, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan total kerugian akibat bencana tersebut. Namun, beberapa kendaraan, termasuk empat unit mobil, dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Sebagai langkah awal, BPBD Kabupaten Luwu telah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat untuk menangani situasi.
“Koordinasi dengan pemerintah desa setempat, kaji cepat dan perbantuan evakuasi,” pungkas Adi.
*Sorotan DPRD
Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi infrastruktur, energi dan sumber daya alam, meminta PT Masmindo menghentikan sementara seluruh aktivitasnya.
“Kami meminta kepada PT. Masmindo untuk sementara memghentikan segala aktivitas ekplorasi dan membantu para korban bencana longsor,” kata Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid dalam pesan tertulis kepada Majesty, Minggu.
Kadir Halid telah melihat video proses evakuasi korban tanah longsor di wilayah Masmindo yang beredar di media sosial. Dari video itu terlihat mobil Petrosea yang kerap digunakan untuk opersional tambang terjungkal.
Kadir Halid belum berencana memanggil pihak terkait akibat tragedi tanah longsor tersebut. Ia hanya menyebut kejadian ini “cukup parah”. DPRD Sulsel perlu meninjau langsung dampak bencana alam itu.
“Perlu dilakukan peninjauan dulu untuk melihat kondisi di lapangan,” jelas Kadir Halid.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok