02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Gaya Politik Indira-Ilham Dinilai Lebih Mengakar, Pengamat Sarankan Kreativitas di Medsos

2 min read
Abdi mengumpamakan pemilih up-normal seperti kreativitas di ruang digital sebagai alat kampanye politik
Pengamat politik Dr. Abdi dan Dr. Andi Ali Munarto pada Diskusi Makassar Memanggil yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Makassar, Rabu (25/9/2024). (Foto: Majesty/Arya)

Majesty.co.id, Makassar – Pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi (INIMI) dinilai mempunyai kekuatan tersendiri untuk menggaet suara pemilih.

Penilaian itu disampaikan oleh dua pengamat politik, Abdi dan Andi Ali Armunanto saat menjadi narasumber di kegiatan diskusi Komunitas Jurnalis Politik (KJP) di Cafe Lorong, Makassar, Rabu (25/9/2024).

“Calon ini punya gaya bertarung cukup berbeda,” kata Ali Armunanto.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Ali menilai, INIMI masih relevan untuk menggunakan strategi basis akar rumput yang cukup efektif untuk menggaet suara pemilih di Kota Daeng.

“Gaya bertarung INIMI kemungkinan besar ikut cara Pak Danny yang mengandalkan akar rumput yang cukup efektif dan hasilnya signifikan,” lanjut pengamat politik Universitas Hasanuddin ini.

Kreativitas di Ruang Digital


Sedangkan pengamat politik dari Unismuh Makassar, Abdi menganggap pemilih di Kota Makassar masih masuk dalam kategori pemilih yang normal.

Sehingga pasangan INIMI direkomendasikan untuk mengubah pemilih normal menjadi up-normal untuk menciptakan daya tarik politik tersendiri.

“Dari grafik yang ada, pemilih Kota Makassar ini masih dalam wilayah normal. Nah, sekarang bagaimana paslon membentuk pemilih menjadi up-normal,” kata Abdi.

Abdi mengumpamakan pemilih up-normal seperti kreativitas di ruang digital sebagai alat kampanye politik.

Menurut Abdi, kreativitas kampanye di media sosial atau medsos saat ini sangat efektif untuk menciptakan daya tarik pemilih di Pilwalkot Makassar.

Ia memberi contoh yang dilakukan calon anggota DPD RI terpilih, Komeng. Komedian itu berhasil meraih suara terbanyak berkat kreativitas di ruang digital.

“Misalnya, bermain di dunia digital yang menyenangkan, yaitu kreativitas digital. Contohnya Komeng, yang memperlihatkan fotonya yang berbeda dari pada calon DPD RI yang lain,” jelas Abdi.

Ali Armunanto turut berpendapat demikian. Menurutnya, aktivisme di media sosial bisa lebih efektif, khususnya mengenai isu-isu politik, lingkungan hidup maupun keamanan.

“Aktivisme di dunia nyata berkurang, Tapi jempol mereka terus bergerak. Seharusnya calon-calon ini menangkap ada pergeseran perilaku,” tandas Ali.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.