PB Ipmil Raya Serukan Mahasiswa Tidak Terprovokasi Pelaku Teror, Curiga Ditunggangi
3 min read
Ketua Umum PB IPMIL Raya, Abd. Hafid. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (PB Ipmil Raya) mengecam keras tindakan brutal sekelompok orang tak dikenal (OTK) bertopeng dan bersenjata tajam yang meneror sejumlah kampus di Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir.
Ketua Umum PB Ipmil Raya, Abd. Hafid menyebut teror OTK sebagai aksi premanisme dan provokasi.
Ipmil Raya menilai teror seperti itu adalah ancaman serius terhadap iklim akademik dan persatuan mahasiswa di Sulawesi Selatan.
“Kami mengecam dengan tegas aksi kekerasan dan intimidasi di ruang-ruang kampus. Kampus adalah ruang ilmu dan diskusi, bukan medan kekacauan atau arena teror,” kata Hafid dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7/2025).
PB Ipmil Raya mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa dalang dan pelaku teror ke kampus-kampus.
PB Ipmil Raya juga mengimbau seluruh mahasiswa asal Tana Luwu yang tergabung dalam berbagai koordinator dan cabang di bawah naungan organisasi tersebut untuk tetap menahan diri dan menjaga kondusivitas.
“Kami mengajak seluruh kader Ipmil Raya untuk tetap tenang dan tidak ikut dalam pusaran konflik yang sengaja diciptakan. Kita jangan terprovokasi oleh kelompok bertopeng dan berhelm yang beraksi secara brutal,” ujar Hafid.
Ia menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa Luwu di Makassar adalah bagian dari hak sebagai warga Sulawesi Selatan.
“Kami ingin tegaskan bahwa Mahasiswa Luwu bukan pendatang di Makassar. Kami bagian dari bumi Sulawesi Selatan,” kata Hafid.
Menurutnya, tidak ada satu pun kelompok yang bisa mengklaim Makassar sebagai miliknya dan mengintimidasi mahasiswa lain.
PB Ipmil Raya menekankan bahwa perbedaan pendapat seharusnya disalurkan melalui ruang akademik, bukan kekerasan. Hafid mengaku pihaknya tak goyah dengan ajakan “perang”.
“Kalau mau berperang, mari kita berperang dengan ide dan gagasan. Kami siap berhadapan di ruang debat ilmiah. Tapi kami menolak segala bentuk adu fisik, kekerasan, atau tindakan intimidatif yang tidak mencerminkan sikap intelektual,” tegas Hafid.
Organisasi ini juga meminta aparat kepolisian untuk tidak hanya melakukan patroli, tetapi segera mengusut dan menangkap para pelaku dan aktor intelektual di balik serangan tersebut.
“Kami menduga kuat ada motif tersembunyi dan potensi keterlibatan aktor intelektual yang sengaja memanfaatkan kelompok bertopeng ini untuk menciptakan konflik dan kekacauan antar mahasiswa. Hal ini tidak boleh dibiarkan, harus diusut secara menyeluruh,” tegas Hafid.
Seruan Persatuan Mahasiswa
PB Ipmil Raya menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa di Sulsel untuk menjaga kedamaian dan melawan segala bentuk adu domba.
“Jangan sampai kita semua dijadikan alat oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan persatuan mahasiswa. Kita harus tetap satu, menjunjung tinggi nalar, etika dan semangat kemanusiaan,” pungkas Hafid.
Ia juga menyoroti beredarnya video dan foto yang memperlihatkan aksi teror secara jelas.
“Di dalam dokumentasi foto dan rekaman video yang beredar sudah sangat jelas para pelaku teror tersebut terlihat, dan kami menunggu tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk segera menangkap para pelaku teror tersebut sebelum jatuh korban,” tegasnya.
Sebagai penutup, Hafid memberikan ultimatum kepada aparat jika situasi tak kunjung kondusif:
“Dan jika aparat kepolisian tidak mampu memastikan keamanan bagi Mahasiswa Luwu yang ada di Kota Makassar, maka kami berhak untuk membela diri dan siap dengan skenario terburuk,” tutup dia.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok