26/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Mahasiswa Luwu Diteror, Ketua KKLR Sulsel minta Polisi Bertindak Tegas

3 min read
Menurut Hasbi, pemicu aksi teror terhadap mahasiswa Luwu di Makassar harus dilihat sebagai tindak pidana individu.
Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya wilayah Sulsel, Hasbi Syamsu Ali. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar — Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel, Hasbi Syamsu Ali, menyikapi aksi teror terhadap mahasiswa asal daerahnya di Kota Makassar.

Hasbi Syamsu Ali menyebut aksi teror ini harus disikapi serius oleh aparat kepolisian. Ketua KKLR berharap konflik mengatasnamakan suku harus dihentikan.

“Jangan dibiarkan berlarut-larut karena sangat rentan berkembang menjadi konflik SARA yang bisa merugikan semua pihak,” kata Hasbi dalam keterangan tertulis di Makassar, Jumat (25/7/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Hasbi menyayangkan aksi kelompok tertentu yang secara terbuka menyisir kampus pada siang hari hingga membentang spanduk ajakan “perang”.

Menurutnya, tindakan tersebut adalah bentuk teror nyata yang tak boleh dibiarkan.

“Sangat miris kita lihat ada sekelompok orang yang menyisir kampus mencari mahasiswa dari Palopo dan Luwu Raya. Ini teror nyata di depan mata. Aparat tidak boleh tinggal diam. Tangkap semua pelaku dan proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Hasbi menegaskan, insiden penyerangan atau penikaman yang menjadi pemicu konflik harus dilihat sebagai tindak pidana individu, bukan mewakili kelompok atau identitas daerah tertentu.

“Jangan kita terjebak dalam narasi konflik antar daerah. Ini tindakan kriminal yang harus ditangani sebagai kasus pidana. Biarkan aparat penegak hukum bekerja, jangan dikait-kaitkan dengan identitas suku atau daerah,” katanya.

Ia juga mendesak agar kepolisian segera mengamankan pelaku utama yang memicu konflik, serta menindak tegas aksi penyisiran terhadap kendaraan berpelat DP yang berasal dari wilayah Luwu Raya.

“Mari kita selesaikan baik-baik akar masalahnya. Tapi polisi juga tidak boleh membiarkan aksi teror di kampus-kampus. Proses hukum harus adil dan berimbang,” tegasnya lagi.

Hasbi mengimbau seluruh pihak, khususnya mahasiswa dan warga Luwu Raya, untuk tetap tenang, menahan diri dan tidak terprovokasi.

“Mari kita jaga kondusivitas. Percayakan penanganan ini kepada aparat kepolisian. Kita semua harus menahan diri dan tidak terprovokasi,” tandas Hasbi.

Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana memastikan jajarannya mencari pihak yang memasak spanduk ajakan perang di Fly Over.

Spanduk ajakan perang itu mejeng di Fly Over Pettarani Makassar sejak Kamis (24/7/2025).

Dalam foto-foto yang beredar, terlihat sejumlah orang tidak dikenal memasang spanduk ajakan “perang” yang dialamatkan kepada kelompok Ipmil Luwu.

“Terkait dengan pamflet ajakan melakukan perang, kami dari Kepolisian sedang menyelidiki siapa yang menaruh pamflet tersebut,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Arya Perdana kepada wartawan, Kamis.

Arya menyebut spanduk ajakan perang tersebut bernada provokatif. Untuk itu Polrestabes Makassar melacak CCTV demi mengungkap otak pemasang spanduk.

“Mulai dari CCTV, saksi-saksi kami selidiki,” ucapnya.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.