Tanah Longsor di Toraja Utara Tewaskan Suami-Istri, Kerbau dan Babi Mati Tertimbun
2 min read
Kolase foto. Kondisi tanah longsor di Lembang atau Desa Sarambu, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara. (Foto: Instagram/bpbd_torut)
Majesty.co.id, Makassar – Bencana tanah longsor yang terjadi di Lembang Sarambu, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Kamis (23/1/2025) menewaskan dua orang.
Kedua korban meninggal dunia adalah sepasang suami istri yang sudah lanjut usia yaitu Saleppang (75 tahun) dan istri, Liku (70 tahun).
Sedangkan dua korban lainnya yang mengalami luka-luka yaitu Agustinus Arrang dan Rosmawati yang dirawat di Rumah Sakit Elim Rantepao.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara, Alexander Limbong Tiku, mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.
“Pada hari kamis dini hari tanggal 23 Januari 2025 terjadi tanah longsor diakibatkan curah hujan yg sangat tinggi, 5 Kartu Keluarga (KK) terdampak tanah longsor,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).
Dari peristiwa ini, kata Alexander, beberapa kerusakan serius akibat tanah longsor, seperti rumah Tongkonan hingga rumah panggung.
“Tiga buah rumah Tongkonan rusak parah dan dua rumah panggung rusak parah” kata Alexander.
Selain itu, data dari BPBD Toraja Utara menunjukkan tanah longsor ini mengakibatkan enam lumbung pangan rusak parah, dua ekor kerbau mati dan dua ekor babi ikut tertimbun mati.
Alexander menyatakan bahwa penyebab tanah longsor di Buntu Pepasan karena curah hujan yang sangat tinggi.
Berbagai upaya sudah dilakukan oleh BPBD Toraja Utara dalam memitigasi bencana ini, di antaranya melakukan kaji cepat ke lokasi, assessment serta membuat laporan kaji cepat.
Kata Alexander, langkah itu ia lakukan antara sinergi pemerintah dengan masyarakat. Dengan kondisi cuaca di Sulsel yang sewaktu-waktu berubah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan curah hujan intensitas tinggi.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok