Hari Kedua Bocornya Pipa Minyak PT Vale: 5 Desa Tercemar, Ternyata Bukan Kejadian Pertama
3 min read
Pekerja dari PT Vale Indonesia melakukan perbaikan pada lokasi bocornya pipa instalasi minyak di Desa Asuli, Towuti, Luwu Timur, Minggu (24/8/2025). (Foto: Tangkapan layar/Istimewa/HO)
Majesty.co.id, Luwu Timur – Kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, telah memasuki hari kedua pada Minggu (24/8/2025).
Bocornya pipa milik PT Vale pada Sabtu kemarin menyebabkan sedikitnya 5 desa terdampak atau tercemar minyak diduga HSFO yang hitam kental.
Warga Desa Lioka yang sawahnya tercemar tumpahan minyak PT Vale, Lisye Delyati mengatakan, kebocoran pipa belum teratasi hingga setidaknya minggu sore tadi.
“Hari kedua masih bocor. Lokasi pipa yang rusak di Desa Asuli yang bertetangga dengan Desa Lioka,” ujar Lisye Delyati kepada Majesty lewat pesan WhatsApp.
Pipa Minyak PT Vale di Luwu Timur Bocor, Sawah Menghitam Tercemari
Selengkapnya https://t.co/y0sVldD5e3 pic.twitter.com/vn1hCXXZiN
— Majesty_media (@majesty_co_id) August 24, 2025
Lisye menyebut lima desa terdampak tumpahan minyak PT Vale yaitu Desa Baruga, Matompi dan Timampu.
Itu sudah termasuk Desa Asuli, lokasi bocornya pipa PT Vale dan Desa Lioka yang cukup parah terdampak. Wilayah tersebut berada di area operasional tambang nikel Vale.
Bersama warga lainnya dan aparat desa, Lisye Delyati telah turun melihat langsung dampak pencemaran minyak PT Vale.
Ia melihat dahsyatnya tumpahan minyak kental berwarna hitam mencemari irigasi persawahan.
“Ini persawahan Desa Matompi,” kata Lisye sambil menunjukkan video persawahan yang tercemar berubah jadi hitam. Beberapa di antaranya sudah ditanam padi.
Menurut Lisye, di Desa Lioka sendiri, 30 hektare lebih sawah sudah ditanami padi dan berpotensi tercemar tumpahan minyak PT Vale.
Ia juga menunjukkan upaya tim PT Vale menanggulangi aliran sungai yang tercemar minyak mentah.

Sebelumnya, perempuan 38 tahun tersebut menjelaskan, kebocoran pipa minyak PT Vale bukan baru kali ini terjadi.
Lisye masih ingat tumpahan minyak terjadi beberapa tahun silam, namun tidak separah yang terjadi hari saat ini.
Ia menyebut, perusahaan raksasa nikel itu tidak pernah menyosialisasikan bahaya kebocoran instalasi minyak
“Selama saya hidup, tidak pernah ada sosialisasi bahaya pipa bocor. Padahal itu, sudah pernah terjadi dan pernah terdampak ke sawah juga, tapi tidak separah ini,” ujarnya.
“Yang lalu, tahun 2 ribuan, baru masyarakat waktu itu pas tidak kerja sawah. Jadi, kesannya disepelehkan sekali. Harusnya setelah sehabis itu ada sosialisasi dari perusahaan ke wilayah-wilayah yang kemungkinan terdampak,” tandas Lisye.
PT Vale belum dapat dimintai tanggapan soal penanganan bocornya pipa minyak. Perusahaan juga tidak menyebut jenis minyak yang tumpah tersebut.
Dalam keterangan resminya pada Sabtu (23/8/2025), PT Vale hanya meminta maaf dan menyebut penyebab bocornya pipa minyak masih dicari tahu.
Ia menyebut, mitigasi terhadap dampak masyarakat, sosial dan lingkungan sedang dilakukan.
Berikut ini, 5 desa terdampak tumpahan minyak PT Vale versi warga setempat pada Minggu (24/8/2025).
1. Desa Lioka
2. Desa Asuli
3. Desa Baruga
4. Desa Matompi
5. Desa Timampu