10/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

Cegah Banjir, Dinas PU Makassar Keruk Drainase depan kantor Gubernur

3 min read
Kepemimpinan Munafri-Aliyah di Makassar fokus atasi banjir.
Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar mengeruk drainase di sekitar kantor gubernur yang kerap banjir, Minggu (22/6/2025). (Foto: Diskominfo Makassar)

Majesty.co.id, Makassar – Banjir yang kerap melanda Makassar, khususnya di titik-titik rawan seperti Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Andi Pangerang Pettarani, menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Makassar.

Respons cepat dari Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham terus dilakukan guna menangani masalah banjir yang mengganggu aktivitas warga, terutama saat musim hujan.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengerukan dan perluasan drainase di titik-titik strategis.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Pada Minggu (22/6/2025), Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar melaksanakan kegiatan SIKOPANG atau Kolaborasi Stakeholder dalam Penanganan Genangan di depan kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas instansi, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel.

Kepala Dinas PU Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi penyumbatan saluran drainase yang sering mengakibatkan genangan air.

“Sikopang adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah kota, instansi vertikal, dan masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa masalah banjir ini tidak bisa diselesaikan sendiri, tapi dengan kekuatan bersama,” ujar Zuhaelsi.

Tim yang diturunkan terdiri dari 278 personel Satuan Tugas (Satgas) Drainase yang bekerja membersihkan saluran air dari sampah, lumpur, sedimen, dan endapan lainnya yang dapat menghambat aliran air.

Selain itu, upaya ini juga diiringi dengan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya.

“Saluran yang bersih akan meminimalkan risiko banjir, dan ini akan dilakukan secara berkala di titik-titik rawan lainnya,” tambah Zuhaelsi.

Pemkot Makassar juga melaksanakan penggantian pompa air di ujung Jalan Andi Djemma, yang sebelumnya tidak mampu mengatasi meluapnya drainase saat hujan lebat.

Pompa baru dengan kapasitas lebih besar, yakni 425 kubik, akan menggantikan pompa lama yang hanya mampu menampung 25 kubik air.

Zuhaelsi menambahkan bahwa penggantian pompa ini dilakukan untuk mengantisipasi genangan air akibat meluapnya saluran drainase, yang sering terjadi bersamaan dengan pasang air laut.

“Pompa ini berfungsi untuk memindahkan air dari saluran drainase ke kanal saat terjadi luapan air,” jelasnya.

Penggantian pompa air tersebut dianggarkan melalui APBD Perubahan 2025 dengan nilai sekitar Rp1 miliar. Dengan kapasitas baru ini, diharapkan genangan air di titik-titik rawan dapat diminimalisir.

Kepemimpinan Munafri-Aliyah Fokus Atasi Banjir

Wali Kota Munafri Arifuddin mengungkapkan bahwa penanganan banjir ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kerja sama antara Pemkot Makassar dan masyarakat.

“Kita mulai dengan memperhatikan titik-titik yang selama ini menjadi langganan banjir. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi genangan air yang mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.

Munafri berharap dengan sinergi semua pihak, genangan air tidak akan bertahan lama dan aktivitas warga dapat berjalan lancar.

“Ini bukan hanya soal drainase, tapi tentang komitmen kita bersama untuk membangun Makassar yang lebih tangguh terhadap bencana, khususnya banjir musiman,” tutupnya.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.