Rusli Sunali Perjuangkan RS Regional di Luwu, Anggarannya Rp200 Miliar
3 min read
Anggota DPRD Sulsel Rusli Sunali dalam rapat Komisi D beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Sekretariat DPRD Sulsel)
Majesty.co.id, Makassar – Anggota Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Dapil Luwu Raya, Rusli Sunali, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memaksimalkan rencana pembangunan rumah sakit (RS) regional di Kabupaten Luwu.
Diketahui, Pemprov Sulsel merencanakan pembangunan dua RS Regional di Luwu dan Gowa dengan total anggaran lebih dari Rp400 miliar.
Rusli Sunali menilai keberadaan fasilitas tersebut sangat representatif dan strategis karena dapat melayani masyarakat di Luwu Raya, Tanah Toraja, Toraja Utara, hingga Kabupaten Wajo.
“Rumah sakit regional di Luwu akan sangat berguna dan bisa menjadi rumah sakit rujukan,” kata Rusli Sunali saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Kota Makassar, Kamis (21/8/2025).
Mantan Ketua DPRD Luwu itu menjelaskan, lokasi yang direncanakan juga memiliki aksesibilitas baik karena dekat dengan bandara.
Hal ini memudahkan mobilisasi tenaga kesehatan sekaligus mendukung lahirnya sumber daya manusia (SDM) dokter ahli.
Selain itu, Luwu berada di titik tengah yang menghubungkan sejumlah daerah tetangga, seperti Wajo (Siwa), Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
Karena itu, Rusli menilai sangat tepat jika rumah sakit regional ditempatkan di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.
Terkait anggaran yang diperkirakan mencapai Rp200 miliar lebih, Rusli menekankan pentingnya penyesuaian agar pembangunan berjalan maksimal.
“Kalau memang tidak cukup, maka harus ditambah. Untuk apa kita membangun rumah sakit kalau tidak bisa maksimal,” ujarnya.
Ia pun berharap Pemprov Sulsel, khususnya gubernur, serius memperjuangkan program ini.
“Karena ini sudah menjadi program gubernur, saya yakin pasti akan dimaksimalkan,” jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bapelitbangda Sulsel, Muh. Saleh, mengungkapkan bahwa pembangunan dua rumah sakit tersebut sudah mulai dipersiapkan tahun ini melalui tahapan perencanaan dengan DID dan MS.
“MS sudah selesai, DID dan MK juga sudah berjalan. Setelah seluruh dokumen selesai, kita akan masuk tahap lelang,” katanya.
Saleh menambahkan, proyek pembangunan kedua rumah sakit ini bersifat multiyears dan ditargetkan rampung pada 2027.
Skema ini dipilih untuk mempercepat penyelesaian pembangunan tanpa perlu tender ulang setiap tahun.
“Cukup sekali tender, satu kontraktor mengerjakan sampai selesai, sementara pembayarannya dilakukan bertahap setiap tahun,” ujarnya.
Terkait anggaran, ia menyebut nilai pembangunan diperkirakan lebih dari Rp400 miliar, atau masing-masing sekitar Rp200 miliar untuk rumah sakit regional di Luwu dan Gowa.
Namun, angka pastinya akan terlihat setelah penyusunan Detail Engineering Design (DED).
“Untuk saat ini kita alokasikan sekitar Rp400 miliar lebih, nanti angka pastinya menunggu hasil DED,” jelasnya.