Versi Polisi, Ini 5 Daerah Peredaran Uang Palsu dari UIN Alauddin
2 min read
Konferensi pers kasus uang palsu UIN Alauddin di kantor Polres Gowa beberap waktu lalu. (Foto: Majesty/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Uang palsu yang dicetak dari perpustakaan UIN Alauddin Makassar disinyalir telah beredar luas di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.
Kepala Kepolisian Resort Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengungkapkan, uang palsu dari sindikat UIN Alauddin telah digunakan bertransaksi pada 5 lima daerah.
Tak hanya di Sulsel, uang palsu yang dicetak dari perpustakaan UIN Alauddin juga sampai ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Peredaran uang palsu juga disebut telah “masuk” Kabupaten Barru.
“Peredarannya di Mamuju, Wajo, kemudian sudah memasuki Barru kemarin, Makassar dan Gowa,” kata Reonald Simanjuntak dalam wawancara dengan stasiun Garuda TV dikutip Majesty, Sabtu (21/12/2024).
Reonald menyebut para pengedar uang palsu yang dicetak Kepala Perpustaakan UIN Alauddin nonaktif, Andi Ibrahim, tergabung dalam sebuah Whatsapp Grup.
Reonald mengungkapkan bahwa separuh dari penghuni grup Whatsapp sindikat UIN Alauddin telah diamankan.
“Hampir dari setengah yang kami amankan ada di dalam grup,” tutur Reonal tanpa ingin menyebut berapa jumlah anggota grup peredaran uang palsu UIN Alauddin.
Sebelumnya, Polres Gowa telah menetapkan 17 tersangka pembuat dan pengedar uang palsu jaringan UIN Alauddin. Tiga orang masih berstatus daftar pencarian.
Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim disebut polisi sebagai tersangka utama dalam kasus ini. Ia berperan sebagai pencetak sekaligus salah satu pemodal.
“Kepala perpus juga salah satu pemodal,” imbuh Reonal.
Meski versi polisi uang palsu sindikat UIN Alauddin hanya beredar pada 5 daerah tersebut, tapi beberapa postingan di media sosial menunjukkan uang palsu diduga sindikat kampus Kementerian Agama telah beredar di Bulukumba hingga Luwu.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok