10/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

Toraja Utara Mantapkan Strategi Swasembada Jagung, Pupuk Jadi Kendala

3 min read
Masih ada sejumlah kendala yang menghambat peningkatan produksi jagung di Toraja Utara.
Rapat koordinasi (Rakor) swasembada jagung oleh Dinas Pertanian Toraja Utara di ruang pola kantor Bupati Toraja Utara. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Toraja Utara – Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Swasembada Jagung di Ruang Pola Kantor Bupati Toraja Utara, Jumat (20/6/2025).

Rakor tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Andrew Branch Silambi, didampingi Sekda Toraja Utara Salvius Pasang, Kapolres Toraja Utara AKBP Stephanus Luckyto Andry Wicaksono, serta perwakilan dari Dandim 1414 Tana Toraja.

Turut hadir pula Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara Lukas Pasarai Datubarri, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Lembang (DPML) Simbong Ranggina, serta para kepala lembang, lurah, dan camat.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Andrew Branch Silambi menyampaikan bahwa Toraja Utara memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya jagung.

Hal itu mengingat sebagian besar wilayahnya berada di dataran tinggi dengan kondisi iklim dan kesuburan tanah yang sangat mendukung.

“Beberapa kecamatan seperti Rantebua dan Buntao telah membuktikan bahwa bahwa hasil jagung cukup menjanjikan jika dikelola secara intensif dan berkelanjutan,” ucap Andrew.

Namun demikian, Andrew tidak menampik masih ada sejumlah kendala yang menghambat peningkatan produksi jagung di Toraja Utara.

Andrew menyebut kendala utama yang dihadapi produksi jagung di Toraja Utara seperti, masih terbatasnya akses petani terhadap beni unggul, pupuk dan alat pertanian.

“Kita juga keterbatasan irigasi dan ketergantungan terhadap musim hujan, masalah akses pemasaran dan fluktuasi harga yang tidak menentu, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan teknis petani dalam budidaya jagung moderen dan efisien,” kata Andrew.

Menghadapi tantangan tersebut, Pemkab Toraja Utara telah merancang sejumlah langkah strategis yang melibatkan kolaborasi lintas sektor.

Ia menyebut perlu dilakukan peningkatan penyuluhan dan pelatihan teknis bagi petani melalui sekolah lapangan dan pendampingan.

Juga perlu fasilitas akses beni unggul, pupuk subsidi dan alsintan melalui kerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi.

“Pengembangan irigasi sederhana dan pemanenan, kemitraan dengan pihak swasta dan koperasi petani untuk menjamin harga jual dan penyerapan hasil panen,” sambungnya.

Andrew menegaskan bahwa ke depan, Pemkab Toraja Utara menargetkan swasembada jagung tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga sebagai komoditas unggulan daerah.

Adapun langkah-langkah untuk menuju swasembada pangan jagung ini mencakup efisien dan interaksi lahan jagung termasuk optimasi lahan tidur dan lahan pekarangan.

Andrew juga menekankan pemanfaatan teknologi pertanian digital dan pertanian presisi untuk meningkatkan efisiensi dan produksi dan produktivitas.

Ia mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan petani agar mampu mengelola usaha secara mandiri, pengembangan industri pengelola jagung untuk meningkatkan nilai tambah seperti tepung jagung, pakan ternak dan bioetanol.

Andrew menandaskan pentingnya sinergi multipihak dalam mendorong nilai ekonomi jagung secara menyeluruh.

Menurut Andrew, jagung tidak hanya bernilai sebagai bahan pangan tetapi memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang sangat mendukung peternakan, yang menjadi bagian dari ekonomi masyarakat Toraja.

“Selain itu juga jagung juga dapat dikembangkan untuk industri pangan olahan, kerajinan, dan berbasis hasil pertanian. Oleh karena itu sinergitas antara pemangku kepentingan menjadi sangat krusial mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, lembaga.”

Penulis: Febri

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.