Skandal Uang Palsu UIN Alauddin: 17 Tersangka, Barang Bukti Capai Triliunan
3 min read
Konferensi pengungkapan kasus pembuatan dan peredaran uang palsu dengan tersangka utama Kepala Perpustakaan UIN Alauddin di kantor Polres Gowa, Kamis (19/12/2024). (Foto: Majesty/Suedi)
Majesty.co.id, Gowa – Sebanyak 17 orang tersangka kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah ditangkap oleh Polres Gowa. Dari 17 tersangka, 2 orang adalah pegawai Bank BUMN.
“Dari 17 yang ada di belakang kami, 2 diantaranya dari oknum dari Bank BUMN di Indonesia. Saya sebutkan inisialnya yaa, inisial IR (37) kemudian inisial AK (50) pegawai BUMN,” kata Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, saat konferensi pers di Gowa, Kamis (19/12/2024).
Peran kedua tersangka dari pihak Bank tersebut kata Reonald Simanjuntak, yakni menggunakan hingga mengedarkan uang palsu sindikat UIN Alauddin.
“Dia pokoknya perannya sebagai pelaku transaksi jual-beli uang palsu. Dia juga adalah menggunakan, dia juga menjual, dia juga membeli,” kata Reonald.
Di tempat yang sama, Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono menyebut pihaknya menyita beragam barang bukti yang jumlahnya mencapai ratusan. Ada mesin cetak hingga lembaran emisi mata uang rupiah maupun asing.
“Dan yang cukup menarik ada juga barang bukti yang nilainya triliun. Kayak semacam lembar kertas yang nilainya triliun. Ya, nanti kepala Bank Indonesia yang jelaskan apa betul ini,” kata Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Yudhiawan Wibisono.
Selanjutnya, kata Irjen Yudhiawan, pihaknya juga menyita barang bukti lainnya, seperti kertas yang akan dijadikan uang palsu, namun belum sempat dirapikan oleh pelaku.
“Kemudian mata uang rupiah emisi 2016 sebanyak empat ribu lima ratus lima puluh empat lembar pecahan 100 ribu. Kemudian mata uang emisi 1999 sebanyak 6 lembar 100 ribu. Kemudian juga ada 234 lembar nanti bisa kita lihat di depan yaa jenisnya, ini pecahan 100 ribu yang belum terpotong,” lanjutnya.
Selain mata uang rupiah, polisi juga menyita barang bukti mata uang Korea, dan mata uang Vietnam.
“Jadi ada bentuk lembaran nanti dipotong-potong kemudian mata uang korea satu lembar sebesar 5 ribu won. Ada mata uang vietnam sebanyak 111 lembar sebanyak 500 dong. Dan ada mata uang rupiah 2 lembar dengan pecahan 1.000 emisi tahun 1964. Ada juga mata uang 100 ribu emisi 2016 sebanyak 234 lembar,” ungkapnya.
Tak hanya itu, polisi juga menyita barang bukti lainnya yang nilainya cukup fantastis dengan kisaran Rp45 triliun.
“Ada yang menarik juga. Ini kita perlu minta penjelasan dari bapak kepala BI apakah betul atau tidak ada satu lembar kertas foto copy of deposit BI nilainya 45 triliun. Juga ada satu lembar kertas surat berharga negara SBN senilai 700 triliun juga. Kemudian dari beberapa alat bukti yang lain ini ada tinta ada, mesin, kaca pembesar dan lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok