Ribuan Koperasi Merah Putih di Sulsel Belum Jalan, Diskop Fokus Latih SDM
3 min read
Salah satu Koperasi Desa Merah Putih yang sudah beroperasi di Sulsel. (Foto: Diskop dan UMKM Sulsel)
Majesty.co.id, Makassar — Ribuan Koperasi Merah Putih yang dibentuk pada level kelurahan dan desa di seluruh kabupaten-kota di Sulsel ternyata belum beroperasi.
Hal ini diungkap Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Andi Azizah Irma. Ribuan Koperasi Merah Putih di Sulsel dianggap belum memberi dampak karena baru ratusan yang beroperasi.
Azizah menilai, persoalan Koperasi Merah Putih di Sulsel adalah minimnya pendampingan dari Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Sulsel. Hal ini disebut karena anggaran yang minim.
“Pada tahun anggaran 2026, Dinas Koperasi Sulsel hanya menyiapkan sekitar Rp97 juta untuk pendampingan dan itu hanya mencakup 7 kabupaten-kota, jauh dari total 24 kabupaten-kota yang ada,” kata Irma usai rapat bersama Dinas Koperasi Sulsel di kantor sementara DPRD Sulsel, Kota Makassar, Rabu (19/11/2025).
Irma menyebut, perlu ada penambahan anggaran dan perluasan cakupan pendamping agar program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini tidak berhenti hanya pada pembentukan saja.
“Kami mendorong agar pendampingan diperluas. Kalau mau berhasil, anggarannya harus ditambah. Tidak mungkin ribuan koperasi berjalan tanpa pembinaan yang memadai,” jelas Azizah.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi B DPRD Sulsel, Heriwawan. Ia mengungkapkan gambaran lebih rinci terkait kondisi di lapangan.
Menurutnya, dari sekitar 3 ribu Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk, hanya sekitar 130 yang benar-benar mulai beroperasi.
“Yang terbentuk itu ribuan, tapi yang berjalan baru seratus sekian. Sangat kecil kalau dihitung persentasenya,” ungkapnya.
Diskop Sulsel Genjot Pelatihan
Kepala Diskop dan UMKM Sulsel Andi Eka Prasetia mengatakan, pengoperasian Koperasi Merah Putih bukan tanggung jawab instansinya semata.
Andi Eka menyebut, pembentukan hingga beroperasinya Koperasi Merah Putih di desa-kelurahan meruapakan kolaborasi dari tim satgas nasional dan tim satgas provinsi serta satgas kabupaten-kota.
“Kita bersama-sama seluruh unsur ini, kita punya target dan kegiatan yang jelas sehingga ini sebagai target Desember 2026 itu beroperasi 100 persen,” kata Andi Eka saat dihubungi, Rabu.
Andi Eka menjelaskan, pengoperasian Koperasi Merah Putih yang jumlahnya 3.059, membutuhkan sejumlah tahapan, termasuk penguatan sumber daya manusia (SDM) pengurus koperasi.
Diskop Sulsel saat ini sedang sudah melatih pengurus desa-kelurahan Koperasi Merah Putih di seluruh 24 kabupaten.
“Kita juga saat ini melakukan pelatihan pengurus KDMP tentang penyusunan proposal bisnis, pokoknya peningkatan kapasitas SDM,” jelas Andi Eka, yang belum sebulan menjabat Kepala Diskop Sulsel.
“Jadi bukan mandeg, kita itu ada timeline yang harus kita jalani, sudah ini baru begini lagi, begitu,” imbuh Andi Eka.
Soal mengapa baru 130 Koperasi Merah Putih yang beroperasi, Andi Eka menandaskan masih banyak koperasi membutuhkan fasilitas seperti gerai dan lainnya.
“Itu semua butuh perencanaan dan tugas kolaborasi. Jadi, ini dalam proses semua, mungkin ada yang sudah jadi gerai sembako langsung beroperasi. Itu yang dianggap baru ratusan, tapi semua dipastikan beroperasi,” tandas Andi Eka.
