Kelompok Cipayung Gowa kembali Bersuara: Soroti Netralitas Adnan hingga Pidato Wamen Dzulfikar Tawalla
3 min read
Konferensi Pers kelompok Cipayung Gowa menyoroti dugaan pelanggaran netralitas pejabat pemerintah dalam Pilkada Gowa 2024. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Gowa – Kelompok mahasiswa Cipayung kembali bersuara menyoroti dugaan tidak netralnya aparatur negara pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kelompok Cipayung terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya Nawir Kalling mengatakan, pihaknta menyoroti pidato Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla saat upacara hari jadi Kabupaten Gowa ke-702 tahun.
Nawir menyebut pidato Dzulfikar Ahmad Tawalla diduga mengandung pesan dukungan kepada salah satu pasangan calon Bupati Gowa.
“Kami menyesalkan fasilitas negara dipakai untuk kepentingan politik. Ini mencederai demokrasi,” kata Nawir dalam konferensi pers di Gowa pada Selasa (19/11/2024).
Dzulfikar Ahmad Tawalla dalam pidatonya mengajak masyarakat Gowa dapat melalui Pilkada 2024 ini dengan “Hati Damai”. Sebutan itu identik dengan tagline kampanye paslon bupati Gowa, Siti Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin.
Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan pidatonya di depan Husniah Talenrang yang juga hadir pada upacara HUT ke-702 Gowa pada Minggu (17/11/2024).
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut belum dapat dikonfirmasi perihal pidato yang dinilai bermuatan pesan kampanye.
Meski begitu, Kelompok Cipayung mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Dzulfikar Ahmadi Tawalla dari jabatannya.
Cipayung juga meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegur Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, atas dugaan keterlibatan dalam kampanye terselubung.
Adnan sendiri membantah mengampanyekan salah satu calon bupati Gowa. Meski sempat beredar foto yang memperlihatkan dirinya berfoto dengan sang istri menggunakan atribut Hati Damai.
Selain itu, Kapolri diminta memeriksa indikasi keberpihakan anggota Polri di Polres Gowa, sementara KPU dan Bawaslu Gowa diimbau menjaga integritas.
Masyarakat diminta melaporkan dugaan pelanggaran netralitas ASN, TNI, atau Polri.
“Kami telah membuka posko pengaduan untuk masyarakat. Lapor jika ada pelanggaran,” tegas Nawir.
Cipayung juga meminta evaluasi atas kunjungan Menteri Yandri Susanto ke Gowa yang diduga menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik.
“Kami akan terus mengawal Pilkada agar berjalan demokratis dan adil,” tutup Nawir.
Sebelumnya, kelompok Cipayung juga menggelar pawai demokrasi hingga ke markas Polres Gowa untuk mendesak aparat tidak bermain dalam Pilkada Gowa 2024.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok