Manuver RMS dan AIA, Titik Awal Rudal Menatap Pilkada Makassar sebelum Mundur
4 min read
Suasana posko pemenangan Rusdin Abdullah di jalan Andi Pangerang Pettarani, Kota Makassar, yang ditutup pasca pengunduran diri, Kamis (18/7/2024). (Foto: Majesty/Arya Wicaksana)
Majesty.co.id, Makassar – Rusdin Abdullah atau Rudal mengundurkan diri dari proses penjaringan bakal calon wali Kota Makassar 2024. Mundurnya Rudal sekaligus mengakhiri “bulan madu” pengusaha tersebut dengan Partai Nasdem di Pilkada 2024.
Rudal memang sejak awal dijagokan kader partai besutan Surya Paloh tersebut untuk bertarung di Pilkada Makassar 2024. Tapi siapa sangka, langkah politik Rudal terhenti.
Nasdem Sulsel melalui Wakil Ketua Bidang Media, Mustaqim Musma, mengonfirmasi bahwa Rudal bertemu Rusdi Masse (RMS) di Jakarta sebelum memutuskan mundur.
Pertemuan RMS dan Rudal membahas dinamika Pilkada Makassar, termasuk hasil survei. Selepas dari Jakarta, Rudal mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (17/7/2024) malam. Ia mundur jelang 40 hari pendaftaran kandidat kepala daerah ke KPU pada 27 Agustus.
Berawal dari Manuver Dua Sahabat
Jauh sebelum memutuskan mundur, sikap Rudal menatap Pilkada Makassar tidak lepas dari manuver RMS dan Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) yang menemui Rudal.
Momen tersebut terjadi pada suatu malam di bulan April 2024. Saat itu, RMS dan AIA bertamu ke rumah Rudal. Ketiganya ngopi-ngopi membahas pilkada.
Sebagai sahabat dekat, baik RMS maupun AIA memberi “angin segar” bahwa partainya melirik atau mempertimbangkan Rudal sebagai kandidat meskipun bukan kader.
AIA saat itu mengatakan, Rudal merupakan figur eksternal Gerindra yang patut dipertimbangkan karena berlatar politisi dan juga punya jaringan yang luas sebagai pengusaha.
“Dan Pak Rudal masuk juga radar kami di Pilwalkot Makassar,” kata AIA dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2024).

Dari pertemuan itu, Wakil Ketua DPW Nasdem Sulsel Bidang Media, Mustaqim Musma mengatakan, kerja sama Rudal, RMS dan AIA terjalin pada Pilkada Makassar 2020.
Nasdem dan Gerindra mengusung Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi, dan Rudal ikut membantu pemenangan pasangan ini.
“Khusus Pak Rudal, sejak awal Nasdem siap memberi ruang kepada beliau untuk ikut berkontestasi,” kata Mustaqim Musma dalam rilisnya saat itu.
Gayung bersambut, angin segar dari RMS dan AIA bahwa partainya melirik Rudal, ditindaklanjuti mantan Bendahara Golkar Sulsel itu dengan menyebar alat peraga sosialisasi.

Rudal menyebar alat peraga dengan mengusung slogan “Rudal Sayang Makassar”. Keseriusan Rudal menatap Pilkada Makassar dibuktikan juga dengan membuka posko pemenangan.
Berselang waktu, pada 20 Mei 2024, Nasdem Makassar mendeklarasikan nama Rudal sebagai jagoan untuk pilkada. Namanya pun direkomendasikan ke DPW Nasdem Sulsel sebagai figur prioritas.
Keseriusan Nasdem meminang Rudal dibuktikan dengan tidak membuka penjaringan bacalon wali kota Makassar. Kader Nasdem juga dalam berbagai kesempatan menghadiri acara yang digelar Rudal.
Teranyar, sebelum Rudal “buang handuk”, sejumlah kader Nasdem Makassar bertemu Rudal. Pertemuan tersebut sudah membahas strategi pemenangan. Termasuk Andi Rachmatika Dewi siap memimpin tim pemenangan Rudal jika diperintahkan partainya.
Peta Politik Berubah
Beda dengan Nasdem, kader Gerindra secara kolektif tak pernah mendeklarasikan Rudal. Apalagi, ketika Ketua DPP Gerindra Andi Seto Asapa muncul untuk maju Pilkada Makassar. Peta politik pun berubah.
Rudal terus jalan menyosialisasikan diri hingga sekalipun tak melamar partai lain selain menunggu surat rekomendasi dari Nasdem.

Namun, sampai pertengahan Juli ini, surat sakti dari DPP Nasdem tak jua hadir. Padahal Nasdem sudah menerbitkan surat rekomendasi untuk beberapa kandidat kepala daerah di Sulsel. Sikap Nasdem diragukan.
Hingga akhirnya Rudal melalui juru bicaranya, Hamzah Abdullah menyampaikan secara resmi bahwa sang kandidat undur diri karena sesuatu hal. Ia meminta maaf kepada seluruh relawan dan simpatisan.
Dari informasi yang dihimpun, Rudal disebut-sebut memilih mundur karena Nasdem akan mengusungnya jika bersedia sebagai calon 02. Hal ini dianggap bertolak dari nurani politik Rudal.
Nasdem Sulsel dalam keterangan resminya, Kamis (18/7/2024), menyebut, keputusan Rudal untuk mundur dari proses penjaringan cawalkot, lantaran sudah melihat perkembangan politik di Makassar beberapa waktu belakangan.
“Pak Rudal juga sudah berhitung dan realistis dengan kondisi tersebut sehingga memutuskan untuk tidak maju dalam pilwalkot nanti,” kata Wakil Ketua Nasdem Sulsel Bidang Media, Mustaqim Musma.
Selepas Rudal mundur, Eks Jurnalis Harian Fajar tersebut menandaskan, partainya sedang mengkaji figur lain untuk diusung maju Pilkada Makassar 2024.
Bagaimana dengan Rudal? Ia belum bersikap akan mendukung siapa pasca mundur.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok