Bakal Rusak Lingkungan, Pemuda Tolak Tambang Emas di Sinjai Barat
3 min read
Ilustrasi penolakan tambang emas di Sinjai Barat, Sinjai, Sulsel. (Foto: DALL-E/Chatgpt)
Majesty.co.id, Sinjai — Rencana eksplorasi tambang emas oleh PT Trinusa Resource di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, kembali menuai gelombang penolakan.
Kali ini, suara penolakan datang dari kalangan organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sinjai Barat.
Ketua DPK KNPI Sinjai Barat, Abdul Azis, secara tegas menyatakan sikap menolak keberadaan tambang emas di wilayah mereka.
“Dengan ini saya menyatakan dengan tegas menolak rencana ekplorasi tambang emas PT Trinusa Resource di Sinjai, kami berkomitmen untuk berada di barisan warga yang terancam dan akan selalu menolak rencana tambang emas ini,” ujar Abdul Azis kepada Majesty.co.id, Selasa (17/6/2025).
Diketahui, PT Trinusa Resource telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 11.326 hektare yang mencakup empat kecamatan di Sinjai.
Kecamatan itu meliputi Sinjai Barat, Bulupoddo, Sinjai Tengah, dan Sinjai Selatan.
Izin tambang emas tersebut diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan yang berlaku sejak 18 Maret 2013 hingga 18 Maret 2033.
Kerusakan Lingkungan di Depan Mata
Abdul Azis mengingatkan bahwa aktivitas pertambangan berpotensi besar menimbulkan kerusakan lingkungan yang akan berdampak langsung pada masyarakat.
“Kami menilai proyek tersebut mengancam ekosistem, sumber air, serta kehidupan masyarakat sekitar dan muaranya akan sampai pada kebutuhan air sehari-sehari di pusat kota yang hulunya berada di Sinjai Barat melintasi Kecamatan Bulupoddo. Tentu ini salah satu yang akan berdampak, belum lagi yang lainnya,” jelasnya.
Azis mencontohkan Desa Terasa di Sinjai Barat sebagai kawasan yang memiliki kekayaan alam melimpah, dan seharusnya tidak dikorbankan hanya demi kepentingan segelintir pihak.
“Contoh misalnya di Desa Terasa. Di Desa Terasa ini sangat melimpah hasil buminya, cokelat, cengkeh, padi dan segala macam yang ditanam warga di sana sangat tergantung dengan ekosistem alami yang dimilikinya,” tambahnya.
Lebih jauh, Azis mendesak pemerintah agar tidak tinggal diam terhadap rencana eksplorasi tambang tersebut.
Menurutnya, kesejahteraan jangka panjang masyarakat jauh lebih penting daripada kepentingan jangka pendek dari industri tambang.
“Sejauh ini, yang saya perhatikan, bahwa belum pernah ada tambang yang karena beroperasi warga lokal sejahtera,” katanya
“Justru mereka yang paling terdampak, yang datang umumnya dari luar, bukan warga sekitar (ruang hidup dirampas sejahtera juga tidak),” imbuhnya.
“Jalanan di Desa Terasa belum diperbaiki, kini muncul kabar jauh lebih menyakitkan (tambang emas),” sambung Azis yang juga turut prihatin terhadap berbagai persoalan di Desa Terasa, Sinjai Barat.
Ia menegaskan, pihaknya bersama elemen pemuda dan masyarakat akan terus mengawal pembangunan dan melawan segala bentuk kerusakan lingkungan.
“Setiap hari disajikan dengan persoalan-persoalan klasik, maka dengan ini kami bersama unsur pemuda dan masyarakat yang tergabung akan mengawal pembangunan di Sinjai Barat dan akan melawan seluruh bentuk perusakan lingkungan,” tutup Azis.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok