01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Bawaslu Maros Ajak Masyarakat Refleksikan Pemilu pada Ngabuburit Pengawasan

2 min read
Bawaslu Kabupaten Maros menggelar program Ngabuburit Pengawasan.
Ngabuburit pengawasan oleh Bawaslu Maros bersama MUI di stasiun Radio Maros FM. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Maros – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengawasan Pemilu sekaligus merefleksikan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan demokrasi, Bawaslu Kabupaten Maros menggelar program Ngabuburit Pengawasan.

Acara ini dikemas dalam bentuk talk show yang disiarkan langsung melalui stasiun radio MarosFM pada Selasa (18/3/2025).

Anggota Bawaslu Kabupaten Maros, Saiyed Mahmuddin, menekankan bahwa pengawasan pemilu bukan hanya menjadi tugas Bawaslu, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Momentum bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui pendekatan yang lebih reflektif dan spiritual. Ramadan, sebagai bulan penuh berkah, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan introspeksi diri yang sejalan dengan prinsip-prinsip pengawasan pemilu,” ujarnya saat live talk show.

Lebih lanjut, Mahmuddin menjelaskan bahwa tradisi ngabuburit, yang biasanya diisi dengan berbagai aktivitas menjelang berbuka puasa, dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga demokrasi.

“Tradisi ngabuburit, yang identik dengan kegiatan menjelang berbuka puasa ini kami manfaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan edukatif dan inspiratif kepada masyarakat sekaligus mengajak untuk merefleksikan nilai-nilai spiritualitas dalam merawat kehidupan demokrasi,” tambahnya.

Acara bertajuk “Menajamkan Spiritualitas Pengawasan Melalui Refleksi dan Evaluasi untuk Pemilihan yang Bermartabat” ini turut menghadirkan pembicara dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros.

Kehadiran MUI bertujuan untuk memberikan perspektif religius mengenai pentingnya kejujuran dan integritas dalam pesta demokrasi.

Mahmuddin menegaskan bahwa pendekatan berbasis spiritualitas ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Bawaslu dan masyarakat serta meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengawasan partisipatif.

“Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pengawasan partisipatif, sehingga mereka dapat berperan sebagai pengawas yang kritis dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Ia berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan pemilu yang lebih bermartabat, jujur, dan adil, sesuai dengan semangat demokrasi yang dijunjung bersama.

“Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan pemilu yang lebih bermartabat, jujur, dan adil,” tandasnya.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.