Danny-Azhar Satu-satunya Kontestan Pilgub Sulsel Teken Pakta Integritas Anti Korupsi
4 min read
Calon Gubernur Sulsel Moh. Ramdhan Pomanto menandatangani pakta integritas tentang pencegahan tindak pidana korupsi di depan sejumlah NGO di kantor ACC Sulawesi, Makassar, Minggu (17/11/2024). (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh. Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad atau Danny-Azhar menegaskan komitmennya mencegah engan penandatangan pakta integritas.
Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan pakta integritas diinisiasi oleh Lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi yang dilaksanakan di kantornya, Ruko Pettarani Center, Kota Makassar, Minggu (17/11/2024) siang.
Acara ini melibatkan Transparency International Indonesia (TII) dengan mengundang dua pasangan calon (Paslon) Gubernur Sulawesi Selatan 2024.
Azhar tampak hadir terlebih dahulu, kemudian disusul Danny Pomanto. Sementara paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi tidak hadir sampai Danny – Azhar selesai tandatangan.
Ketua Badan Pekerja ACC Sulawesi, Kadir Wokanubun di awal sambutannya menyampaikan, sudah mengundang seluruh paslon untuk penandatanganan pakta integritas.
“Kami sudah hubungi nomor paslon yang bersangkutan (Sudirman-Fatma) namun tidak konfirmasi. Kemudian menghubungi LO nya untuk mengonfirmasi paslon juga tapi tidak hadir,” kata Kadir Wakanubun dalam keterangan tertulis.
Saat acara masih berlangsung, cuaca berubah menjadi hujan disertai angin kencang. Meski demikian, tak membuat acara penandatanganan terhenti.
Kadir melanjutkan potensi kepala daerah sangat rentan tersandung korupsi. Dia mencontohkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap beberapa pejabat setempat.
Di Sulsel sendiri, kata Kadir, tercatat sudah ada beberapa kepala daerah yang pernah diproses oleh KPK yakni mantan Gubernur Sulsel dan mantan Wali Kota Makassar.
“Hal ini harus jadi pelajaran bagi kepala daerah ke depannya agar ketika menjabat nantinya tidak melakukan tindak pidana korupsi,” terang Kadir.
Penandatanganan ini, lanjutnya, bagian dari penguatan dari debat yang dinilai minim terkait isu persoalan korupsi.
“Saat debat porsi isu anti korupsi tidak banyak dan tidak utama, padahal sangat penting. Makanya kami menghadirkan forum berbeda mempertajam visi misi anti korupsi,” tegasnya.
“Mari sama-sama mengikat komitmen tindak korupsi sebagai musuh bersama ketika terpilih,” lanjutnya diakhir sambutan.
Jujur Isi LHKPN
Sementara Danny Pomanto didaulat memberikan sambutan menyampaikan kepasa ACC Sulawesi dan TII yang menggagas acara ini.
“Insya Allah kami bertekad dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Pak Azhar juga inikan aktivis NGO, jadi kita komitmen,” kata Danny.
Komitmen pemerintahan bersih mencegah indikasi korupsi kata Wali Kota Makassar dua periode ini dibagi menjadi 3 konsep.
“Kami mencoba menjabarkan dalam 3 bagian. Pertama taat LHKPN. Soal ini juga potensi banyak main-main. Kalau saya (LHKPN) itu jujur saya isi, bukan kaya-nya. Karena hanya punya tanah namun tiba-tiba saya terkaya. Padahal persoalan jujur. Karena slogannya harus jujur,” urainya.
“Kedua bebas LHP BPK dan ketiga LHP Inspektorat kinerja. Ini semua harus sejalan, kapan ada cacat akan melanggar visi misi kami,” terang Danny.
Turut diundang LBH Makassar, FIK ORNOP Sulsel, YPMP Sulsel, Lapar Sulsel, Yasmib, KPA Sulsel, Walhi Sulsel, SP Anging Mammiri, Perdik Sulsel, Ombudsman Perwakilan Sulsel, AJI Makassar, IJTI Sulsel, PJI Sulsel, PFI Sulsel, LBH Pers Makassar serta para jurnalis.
Sementara Azhar mengatakan komitmen pemberantasan korupsi di pemerintahan telah dijalani Moh Ramdhan Pomanto. Dengan berbagai tantangan, dinamika, hampir 10 tahun memimpin Makassar mampu meningkatkan PAD dari Rp500 miliar menjadi Rp1,7 triliun.
“Kami ini sebagian kecil di DPR, tapi wali kota hampir 10 tahun dengan berbagai dinamika, godaan. Karena kalau pemerintahan berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah, artinya pemimpinnya, mampu menjaga amanah dan pro anti korupsi,” sambung Azhar yang juga mantan Kordinator FIK Ornop Sulsel. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok