17/09/2025

Majesty.co.id

News and Value

Appi-Aliyah Jawab Aspirasi HMI Makassar soal Pendidikan hingga Air Bersih

3 min read
Appi-Aliyah berbaur di tengah massa HMI Makassar sebelum mengundang mereka berdialog.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham berdialog dengan Ketua Umum HMI Cabang Makassar dalam aksinya di Balai Kota, Senin (15/9/2025). (Foto: Diskominfo Makassar)

Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) menunjukkan sikap terbuka dengan turun langsung menemui massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar yang berunjuk rasa di depan Balai Kota, Senin (15/9/2025).

Tanpa pengawalan ketat, Appi-Aliyah berbaur di tengah massa HMI Makassar sebelum mengundang mereka berdialog di Ruang Sipakatau.

Dalam diskusi terbuka itu, aktivis HMI Cabang Makassar menyampaikan berbagai aspirasi kepada Appi-Aliyah.

Appi menegaskan Pemkot Makassar tidak pernah menutup diri dari kritik.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Pemkot tidak takut berdiskusi, tidak ragu berkolaborasi dan tetap menerima aspirasi. Saya siap bertemu kapan saja. Jika disuarakan adalah murni pergerakan mahasiswa, kita bisa ketemu dan bicara,” ujar Appi.

Ia kemudian memaparkan program strategis Pemkot Makassar mulai dari pendidikan, ketenagakerjaan, hingga lingkungan.

Appi mengungkapkan tingkat pengangguran di Makassar turun dari 12,8 persen menjadi 9,7 persen. Pemkot terus mendorong pelatihan vokasi serta pendidikan formal bagi anak putus sekolah.

“Anak-anak yang putus sekolah harus mendapatkan kesempatan memperoleh ijazah. Ini modal dasar mereka untuk bekerja,” tegasnya.

Pemkot Makassar juga meminta tambahan rombongan belajar di 300 SD dan 56 SMP serta membangun sekolah penyangga untuk menampung siswa baru. Setiap siswa baru SD dan SMP mendapat dua pasang seragam gratis.

“Kalau orang tua ingin menambah seragam, silakan beli di luar sekolah. Sekolah bukan tempat bisnis,” ujarnya.

Di sektor ketenagakerjaan, 81 ribu pekerja rentan sudah ditanggung jaminan kecelakaan kerja dan kematian.

Tahun ini ditargetkan mencapai 100 ribu. Program jaminan hari tua juga akan diperluas.

TPA Tamangapa yang terancam penuh diantisipasi dengan penimbunan tanah dan perbaikan alur air lindi. Negosiasi PLTSa masih berjalan karena tingginya biaya tipping fee.

“Kami juga mendorong sistem pengelolaan sampah mandiri. Cukup dengan dua ember—memisahkan sampah organik dan non-organik—itu sudah sangat membantu,” jelasnya.

Untuk krisis air, Pemkot bersama PDAM dan Pemprov Sulsel memanfaatkan air baku Jeneberang serta menambah sambungan distribusi ke wilayah utara dan timur.

“Dalam waktu beberapa bulan ke depan, Insya Allah persoalan air di Tallo dan Utara Kota bisa kita carikan solusi,” ujar Appi.

Melalui Makassar Creative Hub (MCH), Pemkot menyiapkan ruang pelatihan keterampilan, kewirausahaan, dan job matching yang akan diperluas ke 15 kecamatan.

“Kami mengajak semua pihak termasuk HMI untuk berkolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus kolektif,” tandasnya.

Respons HMI


Ketua Umum HMI Cabang Makassar, Sarah Agus Salim, menyampaikan terima kasih atas ruang dialog tersebut.

“Sebagai mitra kritis, HMI akan terus mengawal setiap program pemerintah kota,” ujarnya.

Ia menegaskan HMI hadir tanpa agenda tersembunyi.

“Kami hadir untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan,” tegasnya.

Sarah memastikan HMI Cabang Makassar akan menjaga komunikasi konstruktif dengan Pemkot demi kebijakan yang berpihak pada generasi muda dan masyarakat kecil.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.