Heboh! Video Presiden Prabowo Tayang Sebelum Pemutaran Film di Bioskop
2 min read
Salah satu cuplikan video Presiden Prabowo Subianto yang muncul sebelum pemutaran film di bioskop. (Foto: Media Sosial X)
Majesty.co.id, Jakarta – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video Presiden Prabowo Subianto yang diputar di sejumlah bioskop sebelum pemutaran film.
Fenomena video Prabowo di Bioskop ini ramai diperbincangkan warganet di media sosial sejak Minggu (14/9/2025).
Dalam video yang diunggah beberapa pengguna X, terlihat narasi yang menegaskan komitmen Prabowo untuk memberantas kemiskinan di Indonesia.
Tayangan itu juga menyoroti program andalan Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat yang digagas Presiden, disertai cuplikan dirinya saat menyapa langsung masyarakat di berbagai daerah.
“Kita harus jawab tuntutan rakyat hari ini, bukan nanti. Harus atasi sekarang. Rakyat menuntut sekarang,” kata Prabowo dalam video tersebut.
Video berdurasi singkat itu semakin mencuri perhatian karena diiringi musik Indonesia Jaya karya Chaken Matulatuwa yang diaransemen ulang oleh Ari Renaldi dan Yovie Widianto. Lagu yang sama sebelumnya diputar pada Sidang Tahunan MPR RI, 15 Agustus 2025 lalu.
Kemunculan video Prabowo di layar lebar memicu beragam reaksi dari penonton. Ada yang mengaku terkejut, ada pula yang menyebutnya sebagai pengalaman baru saat menonton film.
“Ini kejutan banget buat gua yang sudah lama banget gak ke bioskop. Sekalinya ke bioskop lagi, ada video pak presiden. Mantap,” tulis akun @lu di X.
Akun lainnya @CakKhum menyoroti kemunculan cuplikan program Presiden Prabowo sebelum pemutaran film di bioskop.
“Sekarang setiap kali sebelum pemutaran film di bioskop ada iklan video Prabowo Nonton film itu bayar harusnya tidak dimasukin iklan berbau politik, gimana menurut netizen?,” tulis akun tersebut.
Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Istana, Prasetyo Hadi mengatakan penyampaian pesan di ruang publik merupakan hal yang lumrah.
Menurut Prasetyo Hadi, penayangan cuplikan video Prabowo lumrah sepanjang tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kenyamanan penonton.
“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” kata Prasetyo kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/9/2025).
