Festival Hutan Toraja, Munafri Merasa Bagian dari Warga Toraja
3 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (kiri) bersama kepala daerah lain saat menghadiri Festival Hutan Toraja di Nanggala, Toraja Utara. (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Toraja Utara – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menghadiri langsung Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).
Festival ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja dengan tema besar “Merawat Bumi Rumah Bersama.”
Dalam sambutannya, Munafri—yang akrab disapa Appi—mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja dan menegaskan pentingnya peran gereja dalam membangun nilai sosial dan keagamaan di Kota Makassar.
“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucapnya di hadapan jemaat dan tokoh masyarakat.
Makassar Rumah Bersama
Festival lintas iman ini tak sekadar seremoni keagamaan, namun menjadi panggung toleransi dan persaudaraan yang kuat.
Dalam testimoninya, Munafri menegaskan bahwa Makassar adalah milik semua, tanpa sekat, dan keberagaman adalah kekuatan, bukan penghalang.
“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tegasnya.
Ia juga menyebut Gereja Toraja sebagai aset sosial yang penting di Kota Makassar, dengan jumlah jemaat terbesar dan kontribusi aktif dalam kehidupan beragama maupun pembangunan sosial.
“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” lanjut Appi.
Munafri turut mengajak seluruh masyarakat, tanpa membedakan asal, agama, atau latar belakang, untuk menjaga kerukunan dalam bingkai keberagaman.
“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” ajaknya.
Dalam suasana penuh keakraban, Munafri juga mengenang hubungan hangatnya dengan jemaat Gereja Toraja sebelum menjabat sebagai wali kota.
“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenangnya.
Menjaga Alam, Merawat Iman
Festival ini juga dihadiri Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan.
“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga kelestarian lingkungan bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi juga panggilan moral dan spiritual seluruh umat manusia.
“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambahnya.
Ia juga menyoroti potensi besar kawasan hutan Toraja Utara untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata berbasis kearifan lokal yang selaras antara manfaat ekologis dan ekonomi masyarakat.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.
Aksi ini menjadi bentuk konkret dari semangat “merawat bumi” sekaligus simbol penguatan peran agama dan budaya dalam konservasi alam.
Gerakan ini diharapkan menjadi awal dari langkah-langkah lebih besar untuk menjaga fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan, sumber air, dan perlindungan dari bencana.
Festival Hutan Toraja yang dibingkai dalam perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini menunjukkan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan fondasi kuat untuk membangun persaudaraan dan merawat bumi bersama. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok
