TNI buka Warung Makan Gratis di Makassar, UMKM Terbantu
3 min read
Komandan Denmadam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf M. Wahyudi Amry menyampaikan keterangan kepada wartawan di sela Warung Makan Gratis di Panaikang, Makassar. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar — TNI dari Detasemen Markas (Denmadam) Kodam XIV/Hasanuddin kembali menggelar program rutin “Warung Makan Gratis” sebagai bagian dari inisiatif Hasanuddin Peduli.
Warung Makan Gratis oleh Kodam Hasanuddin digelar sekitar Masjid Baiturrahman, Panaikang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, dan disambut antusias oleh ratusan warga.
Berbeda dari sekadar aksi sosial biasa, program ini mengusung pendekatan cerdas dan berdampak ganda: membantu masyarakat yang membutuhkan makanan layak, sekaligus memberdayakan pelaku usaha kecil dan mahasiswa yang menjual makanan.
Komandan Denmadam XIV/HSN, Kolonel Inf M. Wahyudi Amry, menjelaskan bahwa program ini memiliki dua tujuan utama.
“Pertama, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan makanan layak secara gratis. Kedua, mendukung warung-warung makan lokal dengan membeli menu makanan langsung dari mereka. Dengan begitu, makanan yang disajikan pun bervariasi dan sesuai dengan yang dijual,” jelas Kolonel Wahyudi, Rabu (14/5/2025) pagi.
Ia menegaskan bahwa seluruh makanan yang dibagikan tidak dimasak di dapur umum milik TNI, melainkan dibeli langsung dari pedagang lokal.
Untuk pelaksanaan hari ini, sekitar 200 porsi makanan dibagikan kepada warga, terdiri dari nasi kuning, bakso dan sop ubi.
“Pagi ini kami membuka warung makan gratis di sekitar Masjid Baiturrahman. Tujuannya jelas, menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” sambungnya.
Kolonel Wahyudi menambahkan bahwa saat ini program tersebut dijalankan dua kali seminggu. Namun ke depan, ia berharap dapat dilakukan setiap hari di lokasi yang berbeda-beda.
“Insya Allah, hari Jumat nanti akan kami laksanakan di sekitar Kampus Unhas,” tambahnya.
Dampak positif dari program ini langsung dirasakan oleh para pelaku UMKM. Salah satunya adalah Ana Khairani Ardilla (30 tahun), penjual nasi kuning yang produknya dibeli oleh pihak TNI untuk dibagikan.
“Alhamdulillah, nasi kuning kami lebih cepat habis dibanding kalau jual sendiri di pinggir jalan. Biasanya banyak saingan, tapi hari ini diserbu masyarakat. Setelah dibeli oleh TNI, kami sendiri yang membagikan ke warga. Rasanya sangat berbeda dan kami merasa dilibatkan,” ungkap Ana.
Dengan modal sekitar Rp1 juta, Ana menyebut mampu meraup keuntungan bersih hingga Rp300–400 ribu dari program ini.
“Kalau jual di pinggir jalan, kadang tidak balik modal. Bahkan sering ada yang tersisa. Tapi hari ini semuanya habis, dan keuntungan juga ada meskipun tidak banyak. Yang penting dagangan laku dan cepat habis,” pungkasnya.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok