Patahuddin “Skakmat” Agussalim soal Desa: Saya Sudah Injak Semua Desa di Luwu
3 min read
Kolase foto. Sesi tanya jawab antara paslon nomor urut 1 calon Bupati Luwu, Agussalim-Erwin Barabba dan Patahuddn-Dhevy Bijak di Hotel Claro, Makassar, Selasa (12/11/2024). (Foto: Tangkapan Layar/YouTube iNews)
Majesty.co.id, Makassar – Debat publik kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu, Sulawesi Selatan, berlangsung cukup dinamis di Hotel Claro Kota Makassar, Selasa (12/11/2024) malam.
Tidak hanya riuh para pendukung yang hadir di lokasi debat, adu gagasan antara ketiga pasangan calon juga tak kalah menarik. Salah satunya ketika debat memasuki segmen tanya jawab antara pasangan calon.
Dimulai dari saat paslon nomor urut 1, Agussalim-Erwin Barabba melontarkan pertanyaan kepada duet Patahuddin-Muh. Dhevy Bijak. Agus meminta paslon nomor urut 2 tersebut untuk menyebutkan 5 tingkatan status desa.
BACA JUGA: Cegah Korupsi, Arham akan Libatkan Ormas Awasi Proyek di Luwu
Pertanyaan Agussalim dijawab Patahuddin dengan memaparkan programnya mengenai konektivitas atau keterhubungan akses jalan antara desa dan kecamatan di Luwu.
“Program kami 207 desa dan 20 kelurahan mengenai konektivitas, ketika kami terpilih jadi bupati tidak adalagi desa yang tidak terhubung ke kecamatan, semua jalan desa, jalan pnghubung kecamatan dan kabupaten harus tuntas,” tutur Patahuddin.
Patahuddin menjelaskan, jika nantinya menjadi Bupati Luwu, ia bersama Dhevy Bijak berjanji merintis 500 Kilometer jalan, agar semua desa di Luwu bisa merasakan “kemerdekaan”.
“Makanya program kami ke depan adalah 500 Km jalan, mulai dari perintisan jalan, peningkatan jalan jembatan harus tuntas. Sehingga mulai dari utara sampai ke selatan Luwu harus selesai,” kata Ketua Partai Golkar Luwu tersebut.
“Kemudian dari kecamatan Walenrang Utara dari Desa Marabuana sekitar 14 Km harus tembus ke Siteba. Karena menurut keluarga di sana, tidak pernah merdeka selama ini sehingga ketika kami jadi bupati, keluarga yang ada di Siteba harus merdeka,” sambung Patahuddin.

Menanggapi jawaban Patahuddin, Agussalim terlihat cukup emosional, sebab purnawiran TNI itu menilai paslon nomor urut 2 tidak memberikan jawab yang tepat.
“Sebenarnya yang saya tanyakan adalah sebutkan 5 tingkatan status desa, bukan nama-nama desa itu,” tutur Agussalim dengan nada suara meninggi, seperti yang terlihat dalam tayangan live debat kedua Pilkada Luwu di YouTube iNews.
Agussalim lantas menyebut tingkatan status desa sesuai pertanyaannya kepada Patahuddin-Dhevy. Pertama, desa sangat tertinggal, desa tertinggal, perkembang, maju dan desa Mandiri.
“Dan desa sangat tertinggal di Luwu jawabannya adalah Desa Bolu di Kecamatan Bastem,” jelas Agussalim.
Patahuddin sebut Tak Ada Desa Tertinggal
Ketika moderator memberikan kesempatan kepada Patahuddin-Dhevy untuk menanggapi kembali pernyataan Agussalim, Pata sapaan Patahuddin, mengklaim tak ada desa tertinggal di Luwu.
Pata berpendapat Desa Bolu yang berada di wilayah pegunungan Luwu, bukanlah desa tertinggal seperti yang disebut Agussalim.
“Desa Bolu Bastem itu bukan desa sangat tertinggal, karena desa Bolu itu pak masuk di wilayah, akses ke Bolu itu mulai To’long sekitar 7 Km masuk program dari PUPR tahun 2012,” kata Pata.
“Kami anggap Desa Bolu ini tidak masuk desa tertinggal. Tidak ada lagi desa di Kabupaten Luwu yang menjadi desa tertinggal yang ada adalah Desa terpencil,” tutur Pata.
BACA JUGA: Patahuddin-Dhevy Pimpin Luwu, Mal Pelayanan Publik akan Dibangun di Walmas
Pata mengaku sudah menyentuh semua desa di Bumi Sawerigading. Bahkan, Pata mengetahui panjang jalan pada setiap desa begitu juga jumlah jembatan di desa-desa di Luwu.
“Saya sering kampanye di Kabupaten Luwu masalah desa, karena semua desa sudah saya injakan kaki. Tidak ada lagi desa dan bahkan panjang jalannya berapa kilometer, berapa jembatan, berapa plat duiker yang harus kita selesaikan. Karena untuk membangun suatu daerah, kita harus tahu karakternya, apa yang kita bangun ketika jadi bupati,” pungkas Patahuddin.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok