01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Bawaslu RI Ajak Warga Toraja Utara Maknai Kearifan Lokal untuk Tolak Politik Uang

3 min read
Herwyn Jefler mendorong masyarakat Toraja Utara memaknai kearifan lokal Rambu Solo'
Suasana sosialisasi pencegahan kerawanan dan isu-isu negatif Pilkada 2024 di Misiliana Hotel, Toraja Utara, Selasa (12/11/2024). (Foto: Majesty/Febry) 

Majesty.co.id, Toraja Utara – Anggota Bawaslu RI, Herwyn Jefler Hielsa, mengajak masyarakat Toraja Utara, Sulawesi Selatan, untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan menolak praktik politik uang.

Herwyn Jefler mengatakan, masyarakat Toraja punya semangat kebersamaan dalam melakukan kebaikan. Salah satunya tercermin dalam ritual Rambu Solo’ atau upacara kematian.

Herwyn Jefler mendorong masyarakat Toraja Utara memaknai kearifan lokal Rambu Solo’ dalam konteks kebaikan bersama menolak politik uang dan mencegah aparat negara berpolitik.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Untuk meminimalisir politik uang karena politik uang adalah musuh bersama, untuk itu mari kita bersama-sama menolak,” Herwyn Jefler dalam kegiatan sosialisasi pencegahan kerawanan dan isu-isu negatif Pilkada 2024 di Misiliana Hotel, Toraja Utara, Selasa (12/11/2024).



Di tempat yang sama, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusdi, Provinsi Sulsel masuk peringkat keempat tingkat rawan tinggi berdasarkan indeks kerawanan yang disusun Bawaslu RI.

“Untuk itu Bawaslu Sulsel melakukan pemetaan daerah yang dianggap cukup rawan tinggi di Sulsel lima kabupaten/kota seperti Makassar, Maros, Bone, Pinrang dan Endrekeng. Sehingga Bawaslu Sulsel mengambil berbagai langkah,” kata Mardiana Rusli.

Sementara untuk Toraja, Mardiana menyebut Indeks kerawanan di daerah ini mulai menurun dibanding pemilu sebelumnya.

Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis mencegah isu SARA dan politik uang yang berpotensi merusak tatanan pemilu di Toraja.

“Terkait isu sara dan politik uang, walaupun pemilu lalu melandai di Toraja tetapi dua daerah ini cukup menarik dengan menggunakan konteks politik dan religi sehingga kita harus kerja keras,” katanya.



Mardiana berharap kegiatan ini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang berpotensi merusak tatanan dalam pemilihan, termasuk masalah politik uang dan pelanggaran pemilu lainnya.

“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, ini adalah sebuah komitmen kita sebagai masyarakat yang punya kesadaran kritis, punya kesadaran yang kuat untuk kualitas penyelenggara. Siapa pun yang terpilih adalah yang terbaik, meski kemenangan dalam genggaman takdir Tuhan-lah jugalah yang akan menentukan jalan semuanya. Mari kita berpilkada dengan gembira,” pungkasnya.

Ketua Bawaslu Toraja Utara Brikken Linde Botting mengatakan, isu politik uang memang selalu menjadi perhatian khusus dalam setiap agenda pemilu di wilayah Toraja Raya.

“Dari tahun ke tahun, dari pemilihan ke pemilihan bahwa isu politik luar biasa mengelitik, tidak hanya kepada pemilih tetapi juga dikalangan anak-anak. Sebuah hal yang cukup memprihatikan. Maka kita harus berpikir secara baik agama karena tidak ada satupun yang mengajarkan,” kata Brikken.

Dirinya berharap kegiatan ini bisa menjadi berkah dan juga bisa berdampak untuk peningkatan pariwisata Toraja.


Penulis: Febry

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.