14/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Luwu Timur Terinspirasi Cara Banyumas Daur Ulang Sampah Jadi Produk Ekonomi

3 min read
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengaku kagum dengan sistem yang diterapkan di Banyumas.
Bupati Kabupaten Luwu Timur Irwan Bachri Syam (tengah) saat studi tiru di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Banyumas – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melanjutkan kunjungan studi tiru hari kedua ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (12/7/2025), dengan fokus utama pada sistem pengelolaan sampah terintegrasi yang dinilai berhasil diterapkan di daerah tersebut.

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam yang mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu, salah satu unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan sistem berkelanjutan.

Rombongan disambut hangat oleh Asisten Pembangunan Kabupaten Banyumas, Junaedi.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

TPST Kedungrandu mampu mengolah hingga 15 ton sampah per hari yang berasal dari sekitar 3.000 rumah tangga.

Menariknya, 90 persen sampah berhasil dipilah dan dimanfaatkan, sementara sisanya sebesar 10 persen yang tergolong residu dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE).

Sampah yang telah dipilah tersebut diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, mulai dari pakan maggot, kompos, paving block, genteng, hingga Refuse-Derived Fuel (RDF) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

Rombongan juga meninjau langsung TPA BLE, sebuah fasilitas modern yang didirikan pada tahun 2022 dan mampu menangani hingga 200 ton sampah per hari.

TPA ini menerima residu dari berbagai TPST, termasuk dari TPST 3R dan Pusat Daur Ulang (PDU) yang tersebar di 38 desa dan kecamatan di Banyumas.

Di TPA BLE, sampah kembali disortir. Sampah organik digunakan untuk bahan pakan maggot atau biomassa, sedangkan sampah anorganik diolah menjadi RDF.

Sampah plastik juga diproses menjadi paving block dan bijih plastik. Adapun residu akhir dimusnahkan menggunakan lima unit mesin pirolisis.

Luwu Timur Terinspirasi


Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengaku kagum dengan sistem yang diterapkan di Banyumas.

“Dari perjalanan kami di Banyumas ini, luar biasa hasil yang bisa kami dapatkan. Semoga informasi dan apa yang kami saksikan di sini terkait pengelolaan sampah ini menjadi role model di Kabupaten Luwu Timur,” ujar Irwan.

Ia menilai pendekatan pengelolaan dari hulu ke hilir sangat patut dicontoh.

“Hulunya, KSM yang luar biasa mengelola TPST terpadu dengan keterlibatan masyarakat yang sangat baik. Di hilirnya, TPA BLE ini mengelola hingga 200 ton per hari dengan hasil luar biasa seperti maggot, RDF, hingga paving. Semua ini bisa kita pelajari dan modifikasi sesuai kondisi daerah kita,” sambungnya.

Irwan juga berharap PT Vale Indonesia bisa menjadi mitra strategis dalam mendukung implementasi sistem serupa di Luwu Timur, khususnya dalam aspek pembiayaan dan teknologi.

Banyumas Siap Berbagi Pengalaman


Asisten Pembangunan Banyumas, Junaedi, menyambut baik kedatangan rombongan dan berharap sistem yang diterapkan Banyumas bisa menjadi inspirasi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah bisa diselesaikan dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Meski begitu, Junaedi mengakui pengelolaan masih memiliki tantangan, seperti timbunan hasil bahan olahan yang belum terserap sepenuhnya.

“Kami butuh mesin pengecil ukuran agar dapat dikirim ke PT SBI sesuai standar. Namun, dari sini bisa kita lihat bahwa pengelolaan sampah bisa membiayai operasional TPST tanpa bantuan langsung dari pemerintah,” jelasnya.

“Semoga pengelolaan sampah yang diterapkan Banyumas dapat menjadi contoh yang dimodifikasi sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah Luwu Timur,” pungkas Junaedi. (Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.