Appi Libatkan Sejumlah Pihak atasi Banjir di Antang dan Pettarani Makassar
2 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi memberi keterangan kepada wartawan di sela acara Musrenbang. (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi tengah fokus membahas masalah banjir yang setiap tahun merendam warga Blok 10 Antang, Manggala, dan Jalan A.P Pettarani, Makassar.
Dalam agenda pengendalian banjir yang digelar bersama tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Appi menegaskan bahwa masalah banjir ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, melainkan harus melibatkan kerja sama dari berbagai pihak.
“Kita tentu telah melakukan kajian, kajian Unhas ini tidak boleh berdiri sendiri dalam pelaksanaan pengendalian banjir,” ujar Appi di Hotel Claro Makassar, Kamis (13/3/2025).
Appi menjelaskan bahwa pengendalian banjir membutuhkan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot), Pemerintah Provinsi (Pemprov), dan pihak Balai, serta melibatkan partisipasi masyarakat.
“Pelaksanaan pengendalian banjir ini harus melibatkan tiga pihak, yaitu Pemerintah Kota, Provinsi, dan Balai, serta didukung dengan partisipasi masyarakat,” katanya.
Menurut Appi, wilayah yang setiap tahun menjadi langganan banjir ini memerlukan perencanaan yang matang dan infrastruktur yang memadai.
“Karena kita harus mengatur alur air melalui pembangunan tanggul, jembatan, dan pelebaran jalur air agar air tidak meluap ke mana-mana,” jelasnya.
Appi juga menyoroti kapasitas resapan air di wilayah Nipah-Nipah yang hanya mampu menampung sekitar 40 persen dari total debit air.
“Resapan yang ada di Nipah-Nipah itu hanya bisa menampung tidak lebih dari 40% debit air. Nah, kalau ini meluap, air akan menyebar ke mana-mana. Oleh karena itu, harus dibuatkan alur air. Meskipun anggarannya cukup besar, kita harus segera memulai,” tambahnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menekankan bahwa masalah banjir di Antang, khususnya di Kota Makassar, memerlukan perhatian serius dari pemerintah.
“Kalau kita tidak memulai sekarang, situasinya akan terus seperti ini, bahkan bisa lebih parah karena luapan air semakin besar,” pungkasnya.
Sebagai informasi, banjir di Perumnas Antang, khususnya di Blok 8 dan Blok 10, terjadi setiap tahun dengan ketinggian air yang bervariasi antara 1 hingga 3 meter.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok